*) 594 Ribu Siswa di Jabar Tetap Jalani Tes Lancar
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 yang tengah berlangsung di seluruh Indonesia mendadak jadi sorotan publik setelah beredarnya potongan live TikTok yang diduga menampilkan bocoran soal TKA dari salah satu peserta.
Meski begitu, pelaksanaan TKA di Jawa Barat tetap berjalan lancar, termasuk di Kota Bandung yang dipantau langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen) Atip Latipulhayat, Senin (3/11/2025) kemarin.
Seperti dikutip www.Pasjabar.com dari laman resmi dinas Pendidikan Jawa Barat, Selasa (4/11/2025).
Dalam kunjungannya ke SMKN 2 Bandung dan SMAN 20 Bandung, Wamen menegaskan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti isu kebocoran tersebut dengan serius.
“Integritas adalah kunci utama dalam pelaksanaan TKA. Kami akan memeriksa semua laporan terkait kebocoran atau aktivitas yang berpotensi mencederai proses penilaian ini,” ujar Atip.
Menurut Atip, TKA dirancang untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara objektif, bukan untuk menentukan kelulusan.
Ia juga mengimbau seluruh peserta agar menjunjung tinggi kejujuran.
“Kami ingin hasil TKA menjadi cerminan sejati kemampuan siswa. Jangan nodai dengan kecurangan, termasuk melalui media sosial seperti live TikTok,” tegasnya.

Perketat Pengawasan
Kepala BSKAP, Toni Toharudin, juga mengingatkan seluruh pengawas agar lebih ketat dalam pengawasan digital.
Ia menyebut, tren siswa menyiarkan aktivitas belajar atau ujian di media sosial perlu diantisipasi.
“Kami tidak melarang kreativitas di dunia maya, tapi pelanggaran seperti live ujian jelas tidak bisa ditoleransi,” ujarnya dari Command Center TKA di Jakarta.
Meski isu bocoran TKA viral di dunia maya, pelaksanaan di lapangan, terutama di Jawa Barat, berlangsung tertib dan kondusif.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jabar, sebanyak 594.297 siswa dari SMA, SMK, MA, SLB, dan PKBM mengikuti TKA tahun 2025. Dari jumlah tersebut, 6.383 sekolah melaksanakan ujian daring, dan 1.332 sekolah secara semi-daring.
Sekretaris Dinas Pendidikan Jabar, Deden Saepul Hidayat, menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan evaluasi jika ditemukan pelanggaran di wilayahnya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan sekolah dan tim pengawas. Jika ada kebocoran, akan kami tindak sesuai prosedur,” ujarnya.

Bukan Penentu Kelulusan
Deden juga menambahkan bahwa hasil TKA tidak menjadi penentu kelulusan, tetapi menjadi alat ukur untuk memetakan mutu pembelajaran.
“TKA ini adalah bagian dari reformasi penilaian akademik nasional yang berbasis data. Kami ingin melihat potensi siswa secara nyata,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Bandung, Hasan Iskandar, mengaku pelaksanaan TKA di sekolahnya berjalan lancar tanpa hambatan.
“Alhamdulillah, siswa kami fokus dan antusias. Kami juga mengingatkan mereka agar tidak terpengaruh isu viral atau ajakan tidak bertanggung jawab di media sosial,” tuturnya.
Dengan meningkatnya perhatian publik terhadap isu kebocoran dan live TikTok selama ujian, Kementerian Pendidikan berencana memperkuat sistem pengawasan digital serta menerapkan sanksi tegas terhadap pelanggaran integritas. (*/tie)


	    	







