CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Senin, 17 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Festival Cireundeu 2025 Pecahkan Antusiasme Warga! Tradisi Sakral & Ketahanan Pangan Lokal Jadi Sorotan Nasional

Uby
17 November 2025
Festival Cireundeu 2025 di Cimahi kembali digelar meriah. Warga mengenakan adat Sunda, arak-arakan jampana, hingga pesan penting soal tradisi dan ketahanan pangan lokal. (Uby/pasjabar)

Festival Cireundeu 2025 di Cimahi kembali digelar meriah. Warga mengenakan adat Sunda, arak-arakan jampana, hingga pesan penting soal tradisi dan ketahanan pangan lokal. (Uby/pasjabar)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Cimahi, www.pasjabar.com — Tradisi lokal kembali menjadi pusat perhatian di Kota Cimahi setelah Festival Cireundeu 2025 digelar di Kampung Adat Cireundeu, Minggu (16/11/2025). Acara tahunan ini berlangsung meriah dan penuh warna, menghadirkan antusiasme ratusan warga yang mengenakan pakaian adat khas Sunda sejak pagi hari.

Festival Cireundeu tahun ini dinilai semakin relevan, terutama di tengah kekhawatiran akan pudarnya tradisi lokal dan melemahnya ketahanan pangan perkotaan. Pemerintah Kota Cimahi menjadikan festival ini sebagai ruang refleksi bersama, agar masyarakat tidak melupakan kearifan lokal yang menjadi identitas dan kekuatan budaya.

Kampung Adat Cireundeu, yang dikenal dengan filosofi hidup sederhana serta pola makan khas berbasis singkong, menjadi pusat perhatian para pengunjung dan peneliti yang datang dari berbagai daerah.

Baca juga:   Bukan Latah Spirit Doll, Ibu di Cimahi Ini Koleksi Ratusan Boneka Bayi

Kemeriahan Parade Jampana dan Kesenian Sunda

Sejak memasuki pintu gerbang Kampung Adat Cireundeu, suasana festival sudah terasa begitu kental. Forkopimda Kota Cimahi disambut dengan alunan musik tradisional dan pertunjukan seni khas Sunda yang ditampilkan secara bergantian. Para penampil menghadirkan berbagai kesenian tradisional mulai dari pencak silat, tarian adat, hingga musik gamelan Sunda.

Salah satu acara yang paling ditunggu adalah arak-arakan jampana, yang menampilkan aneka hasil bumi dari setiap kelurahan di Kota Cimahi. Parade jampana menjadi simbol kesuburan tanah dan apresiasi masyarakat terhadap anugerah alam yang menopang kehidupan mereka.

Tradisi ini sekaligus menjadi bentuk syukur atas keberlanjutan pertanian lokal yang masih dipertahankan di tengah gempuran modernisasi kota.

Baca juga:   Ricuh Aksi Mahasiswa dan Ojol, Bom Molotov Hantam Gedung DPRD

Pesan Walikota Cimahi: Gotong Royong dan Kelestarian Tradisi

Walikota Cimahi, Ngatiyana, menyampaikan pesan penting terkait esensi festival ini. Ia menegaskan bahwa Festival Cireundeu bukan hanya acara hiburan, tetapi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya gotong royong sebagai identitas sosial warga Cimahi.

Menurutnya, generasi saat ini memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, khususnya pertanian lokal yang mulai terdesak perkembangan kota.

“Festival ini menjadi pengingat akan pentingnya gotong royong. Kita harus menjaga keberlanjutan lingkungan, termasuk pertanian lokal yang semakin terdesak perkembangan kota,” ujar Ngatiyana.

Pesan tersebut sejalan dengan semangat masyarakat Cireundeu yang tetap menjaga tradisi leluhur dalam kehidupan sehari-hari.

Kearifan Pangan Cireundeu: Singkong sebagai Identitas Lokal

Salah satu daya tarik terbesar Kampung Adat Cireundeu adalah ketahanan pangan berbasis singkong. Sesepuh kampung, Abah Widi, mengatakan bahwa masyarakat setempat secara turun-temurun tidak mengonsumsi nasi, melainkan menjadikan singkong sebagai makanan pokok.

Baca juga:   Pascasarjana Unpas Dorong Tendik Sinergi Humas dan Promosi Melalui Achievement Acceleration Program Series #1

Tradisi pangan ini menarik minat banyak peneliti dalam dan luar negeri yang ingin mempelajari pola ketahanan pangan Cireundeu. Selain itu, pola hidup berbasis singkong telah menjadi identitas kuat yang membedakan kampung ini dari wilayah lain di Jawa Barat.

“Banyak wisatawan dan peneliti datang ke Cireundeu. Mereka ingin tahu bagaimana ketahanan pangan kami yang tidak bergantung pada nasi,” ungkap Abah Widi.

Festival Cireundeu, dengan arak-arakan jampana sebagai ciri khas, merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas keberlanjutan tradisi dan pangan lokal yang terjaga hingga kini. (Uby)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: Abah Widiberita Cimahi terbarubudaya sundacimahifestival adat SundaFestival Cireundeu 2025jampana Cimahikampung adat cireundeuketahanan pangan CimahiNgatiyanasingkong Cireundeutradisi lokal


Related Posts

Happy Plus resmi diluncurkan di Cimahi sebagai gerakan kolaborasi anak muda untuk meningkatkan indeks kebahagiaan kota. Hadirkan program Masak Happy, Konser Kesetaraan, hingga aksi sosial lintas wilayah. (Uby/pasjabar)
HEADLINE

Happy Plus Resmi Diluncurkan! Gerakan Anak Muda Cimahi yang Siap Ubah Kota Lewat Kolaborasi Besar-Besaran

17 November 2025
pascasarjana universitas pasundan
HEADLINE

Pascasarjana Unpas Dorong Tendik Sinergi Humas dan Promosi Melalui Achievement Acceleration Program Series #1

12 November 2025
Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” karya LS Dwi Murni tampil di Bandung, angkat isu pernikahan anak dan penyalahgunaan kuasa lewat pesan moral dan budaya. (Eci/pasjabar)
HEADLINE

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” Angkat Isu Sosial di Rumentang Siang Bandung

4 November 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Fosil Gajah Purba Stegodon
HEADLINE

Fosil Gajah Purba Stegodon Usia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

17 November 2025

WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan fosil gajah purba jenis Stegodon trigonocephalus di...

Obrolan Grup ChatGPT

OpenAI Uji Coba Fitur Obrolan Grup ChatGPT di Sejumlah Negara

17 November 2025
unpas

Unpas Gelar Sharing Session Penguatan Ekosistem Riset-Inovasi

17 November 2025
kiwi

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

17 November 2025
cuti bersama 2026

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

17 November 2025

Highlights

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

Operasi Patuh Lodaya 2025 Dimulai, Banyak Pengendara Terjaring Razia

Happy Plus Resmi Diluncurkan! Gerakan Anak Muda Cimahi yang Siap Ubah Kota Lewat Kolaborasi Besar-Besaran

Hujan Deras Sebabkan Jalan di Cililin Amblas dan Rusak Parah

Festival Cireundeu 2025 Pecahkan Antusiasme Warga! Tradisi Sakral & Ketahanan Pangan Lokal Jadi Sorotan Nasional

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.