BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasaran mulai mengalami kenaikan menjelang satu pekan perayaan Natal dan Tahun Baru. Kondisi tersebut terlihat di Pasar Tradisional Kosambi, Kota Bandung, di mana harga daging ayam dan telur ayam mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir.
Pantauan di lokasi menunjukkan harga daging ayam yang sebelumnya berada di kisaran Rp37 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp43 ribu per kilogram. Kenaikan ini membuat sebagian konsumen mengurangi jumlah pembelian. Sementara itu, harga telur ayam juga ikut terkerek dari Rp26 ribu menjadi Rp31 ribu per kilogram.
Kondisi tersebut berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Banyak pembeli memilih membeli dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan hari-hari biasa. Jika sebelumnya mampu membeli satu kilogram, kini sebagian warga hanya membeli setengah kilogram untuk menyesuaikan anggaran belanja.
Kenaikan harga kebutuhan pokok ini mulai dirasakan sejak tiga hari terakhir dan diperkirakan masih berpotensi naik seiring meningkatnya permintaan jelang akhir tahun.
Pasokan Terbatas dan Harapan Pedagang
Pedagang menyebut kenaikan harga dipicu oleh terbatasnya pasokan dari peternak sehingga harga di tingkat bandar ikut meningkat. Hal ini berimbas langsung pada harga jual di pasar tradisional.
“Saat ini pasokan ayam dari peternak berkurang, jadi harga dari bandar sudah naik. Kami terpaksa menyesuaikan harga jual,” ujar Reno, pedagang ayam di Pasar Kosambi.
Hal senada disampaikan Eeng, pedagang telur, yang mengatakan kenaikan harga telur sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
“Tiga hari ini harga telur naik terus. Dari peternak sudah mahal, jadi kami tidak bisa menahan harga,” katanya.
Menurut para pedagang, lonjakan harga membuat penjualan menurun karena daya beli masyarakat ikut tertekan.
“Kalau biasanya pembeli ambil satu kilo, sekarang paling setengah kilo saja,” tambah Reno.
Para pedagang berharap pemerintah ikut turun tangan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok, terutama menjelang hari besar keagamaan dan pergantian tahun. Mereka menilai pengawasan distribusi dan ketersediaan pasokan sangat dibutuhkan agar harga tidak terus melonjak dan masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. (uby)












