BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung siapkan anggaran Rp.26 miliar untuk mendukung program makan bergizi gratis (BMG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dana tersebut sudah tertuang di APBD Kota Bandung tahun 2025.
“Kita sudah siapkan itu Insya Allah sudah ada Ya walaupun belum ada hitungan pastinya. Tapi secara slot dalam anggaran APBD 2025 di kota Bandung Kami sudah menyiapkan Rp. 26 miliar untuk membantu program itu,” kata PJ Wali Kota Bandung A Koswara pada kegiatan Bandung Menjawab di Jalan Jawa Kota Bandung Jabar Selasa (21/1/2025).
Meski begitu, pihaknya pun mengaku belum mengetahui hitungan pastinya anggaran yang harus disiapkan untuk mendukung pelaksanaan makan bergizi gratis di Kota Bandung selama satu tahun.
“Ia anggaran buat setahun. Enggak ngambil, memang sudah disiapkan dalam perencanaannya Iya khusus,” ucapnya.
Sebelum nya, Pemkot Bandung telah memperluas program makan gizi gratis ke 5 kecamatan tambahan, yaitu Arcamanik, Antapani, Andir, Batununggal, dan Coblong.
Dengan penambahan ini, sebanyak 16.000 siswa akan menerima makanan bergizi gratis, sehingga total penerima manfaat mencapai 21.000 siswa.
Program ini didukung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang memastikan keamanan dan kualitas makanan. Setiap dapur penyedia makanan harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional dan diawasi secara ketat.
Arahan Kemendagri untuk Pengalokasian Dana MBG
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah meminta seluruh pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran dari APBD 2025 guna mendukung program MBG.
Program ini menargetkan pengumpulan dana sebesar Rp5 triliun dari berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Tito, hingga saat ini Kemendagri mencatat bahwa APBD kabupaten telah menyumbang Rp2,3 triliun, sementara APBD provinsi ditargetkan menyumbang Rp2,5 triliun untuk mencapai total target Rp5 triliun.
Tito menyampaikan bahwa program MBG tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat melalui peningkatan asupan gizi. Tetapi juga memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah.
“Hasil dari peternak dan petani bisa terserap. Pemda sangat antusias mendukung program ini,” ujar Tito di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (17/1/2025), dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Kemendagri juga telah berkoordinasi dengan seluruh sekretaris daerah (sekda) untuk memastikan anggaran program MBG dapat dialokasikan dengan tepat.
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, kami optimistis program ini akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat,” tambah Tito.
Program MBG diharapkan menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sekaligus mendorong pemanfaatan hasil peternakan dan pertanian lokal di seluruh Indonesia. (ave)