WWW.PASJABAR.COM — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesediaannya untuk melakukan dialog langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin demi mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun. Namun, Kremlin menanggapi dingin pernyataan itu dan menyebutnya sebagai “omongan kosong.”
Dalam wawancara dengan jurnalis Inggris Piers Morgan yang dipublikasikan Selasa (4/2), Zelensky menyampaikan kesiapannya untuk duduk berhadapan dengan Putin. Dia menegaskan akan mengambil langkah tersebut jika itu dapat membawa perdamaian bagi Ukraina.
“Jika itu adalah satu-satunya cara untuk membawa perdamaian bagi warga Ukraina dan menyelamatkan banyak nyawa, tentu saja kami akan melakukannya,” ujar Zelensky.
Menanggapi pernyataan tersebut, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu (5/2) menyatakan tidak ada yang baru dari ucapan Zelensky. “Sejauh ini, hal ini tidak dapat dilihat sebagai apa pun selain omongan kosong,” katanya.
Peskov mengingatkan bahwa dekrit yang ditandatangani Zelensky pada 2022 melarang dialog langsung dengan Putin. Kremlin secara rutin menyoroti aturan itu setiap kali muncul pertanyaan terkait kemungkinan negosiasi dengan Ukraina.
Klaim Mandat Presiden Dipersoalkan
Peskov juga menyinggung status Zelensky sebagai presiden yang dianggap tidak sah oleh Moskow karena masa jabatan lima tahunnya telah berakhir tahun lalu. Kondisi darurat militer yang diberlakukan Ukraina mencegah penyelenggaraan pemilu.
“Zelensky menghadapi masalah besar secara de jure di Ukraina. Namun, meskipun demikian, kami tetap siap melakukan perundingan,” tegas Peskov.
Meski demikian, Kremlin menggarisbawahi bahwa langkah pertama menuju dialog harus datang dari Kyiv. “Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa Kyiv harus menjadi pihak pertama yang menunjukkan keterbukaan dan minat dalam perundingan semacam itu,” tambahnya.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih, telah berjanji akan mengupayakan solusi damai untuk menghentikan pertempuran antara Rusia dan Ukraina.