www.pasjabar.com — Final Liga Champions 2024/2025 akan mempertemukan dua raksasa Eropa, Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan, di Allianz Arena, Munich, pada 31 Mei 2025 (1 Juni dini hari WIB). Ini akan menjadi pertemuan pertama mereka di kompetisi Eropa, menjanjikan pertarungan menarik antara gaya sepak bola Prancis dan Italia.
Inter Milan melaju ke final setelah menyingkirkan Barcelona lewat pertarungan sengit dengan agregat 7-6 di semifinal.
Sementara PSG tampil lebih meyakinkan saat menaklukkan Arsenal dengan agregat 3-1.
Kedua tim mengusung misi besar: Inter ingin meraih gelar Liga Champions keempat setelah terakhir kali juara pada 2010, sedangkan PSG masih memburu trofi pertama mereka setelah gagal di final 2020/21 saat dikalahkan Bayern Munich.
Thilo Kehrer Percaya PSG Bisa Juara
Mantan bek PSG, Thilo Kehrer, memberikan pandangannya menjelang duel akbar ini.
Saat ini membela AS Monaco, Kehrer menyampaikan keyakinannya bahwa mantan timnya akan sukses asalkan bisa mengelola emosi dan menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan.
“Aku mendukung PSG, sudah pasti,” kata Kehrer kepada RMC Sport.
“Inter adalah tim yang sangat kuat secara fisik dan punya organisasi bertahan yang bagus. Mereka tipikal tim Italia yang disiplin dan sangat berbahaya dalam situasi bola mati maupun dari sayap.”
Kehrer mengingatkan bahwa menghadapi tim seperti Inter Milan bukan perkara mudah. Ia menyarankan Les Parisiens untuk tampil sabar dan tidak terpancing permainan keras lawan.
“PSG akan membutuhkan kesabaran dan konsentrasi, tapi aku percaya mereka bisa sukses,” tegasnya.
PSG Buru Gelar Liga Champions Pertama
PSG sudah lama menantikan momen seperti ini. Sejak diambil alih investor Qatar, mereka telah menginvestasikan banyak dana dan membangun skuad bertabur bintang, tapi gelar Liga Champions masih belum kunjung datang.
Kesempatan di musim ini menjadi peluang emas untuk membungkam kritik dan menuliskan sejarah baru.
Dengan pemain-pemain top seperti Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, hingga Achraf Hakimi, PSG diyakini punya kapasitas untuk mengalahkan Inter Milan.
Namun, seperti yang ditekankan Kehrer, kunci kemenangan bukan hanya pada kualitas individu, tapi juga kesabaran, disiplin, dan konsentrasi dalam 90 menit laga final.












