www.pasjabar.com — Tottenham Hotspur berhasil menuntaskan musim dengan manis setelah menjuarai Liga Europa 2024/2025. Dalam final yang berlangsung Kamis (22/5) dini hari WIB, The Lilywhites menumbangkan Manchester United dengan skor tipis 1-0. Namun di balik euforia kemenangan itu, ada satu momen yang bikin publik bertanya-tanya: sang kapten, Son Heung Min, tidak mengenakan medali saat mengangkat trofi.
Tak hanya Son, dua pemain penting lainnya—Cristian Romero dan Rodrigo Bentancur—juga tidak mendapat kalungan medali.
Pemandangan ini tentu mengundang perhatian, terutama karena Son adalah kapten tim yang seharusnya menjadi sorotan dalam seremoni juara.
Jumlah Medali Terbatas Jadi Penyebab
Menurut laporan ESPN, UEFA hanya menyediakan 30 medali untuk upacara penyerahan trofi.
Tottenham ternyata mengirim lebih banyak orang daripada jumlah medali yang tersedia. Akibatnya, tiga pemain utama tersebut kehabisan jatah.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, bahkan sempat terlihat berdebat dengan petugas seremoni terkait distribusi medali.
Sementara itu, Son, Romero, dan Bentancur hanya bisa berdiri menyaksikan kekacauan kecil itu tanpa bisa berbuat apa-apa.
Ketiganya tampak bingung dan kecewa, namun tetap tenang menjalani momen besar tersebut.
Son Tetap Tersenyum Meski Tanpa Medali
Meski tak mendapatkan medali, Son Heung Min tetap menjalani malam penuh emosi dengan kepala tegak.
Pemain asal Korea Selatan itu tetap mengangkat trofi bersama rekan-rekannya.
Ia bahkan tak mampu menahan air mata, mengingat ini adalah gelar pertama yang ia raih bersama Tottenham sejak bergabung satu dekade lalu.
Son mengungkapkan rasa bahagianya melalui situs resmi klub. “Kami berhasil melakukannya. Saya ingin melakukan sesuatu yang spesial.
Hari ini, kami melakukan sesuatu yang spesial yang bakal selalu diingat orang-orang,” ucapnya penuh haru.
Momen Bersejarah untuk Son dan Spurs
Bagi Son, ini bukan sekadar trofi biasa. Ini adalah puncak dari perjuangan panjang yang telah ia jalani bersama Tottenham sejak 2015.
Trofi Liga Europa ini juga menjadi penanda bahwa Spurs kini kembali kompetitif di level Eropa.
Meski insiden medali sedikit mencoreng seremoni, momen ini tetap akan dikenang sebagai tonggak sejarah bagi klub dan sang kapten.
Fans Tottenham tentu berharap ini bukan akhir, melainkan awal dari lebih banyak gelar di masa depan.












