www.pasjabar.com — Bisnis sepak bola kini menjadi magnet baru bagi para taipan Indonesia. Tidak hanya berinvestasi di dalam negeri, sejumlah pengusaha Tanah Air juga mengakuisisi klub luar negeri, terutama di Eropa dan Australia.
Selain sebagai ladang bisnis, kepemilikan klub-klub ini juga menjadi peluang bagi pemain Timnas Indonesia untuk mencicipi atmosfer sepak bola internasional.
Berikut ini daftar 8 klub asing yang dimiliki oleh taipan Indonesia, lengkap dengan kontribusi dan pengaruh mereka di masing-masing tim.
1. Oxford United: Dimiliki Erick Thohir dan Anindya Bakrie
Oxford United yang berlaga di Championship Inggris dimiliki oleh dua tokoh bisnis dan politik Indonesia, Erick Thohir dan Anindya Bakrie.
Mereka menguasai 51 persen saham sejak tahun 2022. Klub ini menjadi sorotan usai merekrut Marselino Ferdinan dan Ole Romeny.
Bahkan, Oxford dijadwalkan tampil di turnamen pramusim Piala Presiden 2025 di Indonesia.
2. Como 1907: Klub Serie A Italia Milik Grup Djarum
Michael dan Budi Hartono, dua orang terkaya di Indonesia, membeli klub Italia Como 1907 melalui Grup Djarum.
Dulunya terpuruk dan nyaris bangkrut, kini Como kembali bersaing di Serie A. Emil Audero Mulyadi, pemain keturunan Indonesia, berstatus sebagai pemain klub ini meski dipinjamkan ke Palermo.
Pelatih kepala mereka saat ini adalah legenda Spanyol, Cesc Fabregas.
3. Klub Lain yang Dimiliki Pebisnis Indonesia
Beberapa klub lainnya juga berada dalam kepemilikan pengusaha Indonesia, antara lain:
-
Tranmere Rovers (Inggris): Dimiliki Santini Group, berlaga di League Two. Meski belum punya pemain Indonesia, klub ini pakai jersey dari apparel Tanah Air.
-
FCV Dender (Belgia): Diakuisisi Sihar Sitorus, klub ini sempat diperkuat pemain muda Indonesia dan kini dibela Ragnar Oratmangoen.
-
US Lecce (Italia): Dimiliki Alvin Sariatmadja. Lecce berkompetisi di Serie A meski belum melibatkan pemain Indonesia.
4. Misi Globalisasi Sepak Bola Lewat Klub Australia & Portugal
-
Brisbane Roar (Australia): Dimiliki Keluarga Bakrie sejak 2011. Sergio van Dijk, Yandi Sofyan, hingga Rafael Struick sempat bermain di sini. Patrick Kluivert juga pernah melatih tim ini.
-
CF Estrela Amadora SAD (Portugal): Dimiliki oleh Pakuan Football Enterprise sejak 2022. Meski belum ada pemain Indonesia, klub ini membuka peluang kolaborasi sepak bola lintas negara.
-
CD Polillas Cueta (Spanyol): Diakuisisi Batavia Sports Group, klub ini memiliki afiliasi dengan ASIOP dan mendapat dukungan sponsor dari perusahaan Indonesia.









