www.pasjabar.com — Piala Dunia Antarklub 2025 belum usai, tapi gelombang penolakan terhadap format barunya terus bergulir. Presiden La Liga, Javier Tebas, menjadi salah satu suara paling lantang yang menyuarakan kritik pedas. Ia bahkan bersumpah ingin “memusnahkan” turnamen ini sebelum edisi berikutnya digelar pada 2029.
Javier Tebas: “Turnamen Ini Harus Dihapus!”
Dalam sebuah forum industri sepak bola, Javier Tebas menegaskan sikapnya yang sangat menentang Piala Dunia Antarklub versi baru.
Ia menyebut turnamen tersebut sebagai ancaman nyata bagi keberlangsungan sepak bola global, terutama karena padatnya jadwal yang membebani para pemain dan klub.
“Dengan memusnahkannya. Tujuan saya jelas: memastikan tidak ada lagi Piala Dunia Antarklub,” ujar Tebas tegas.
Menurut Tebas, turnamen ini hanya memindahkan kekayaan kepada segelintir klub elit dan tidak membawa manfaat signifikan bagi ekosistem sepak bola secara keseluruhan.
Format Baru Piala Dunia Antarklub Dinilai Merusak Kalender Kompetisi
FIFA memang telah mengubah total format Piala Dunia Antarklub. Dari yang sebelumnya hanya diikuti juara konfederasi dan berlangsung singkat, kini berubah menjadi ajang besar mirip Piala Dunia negara—dengan 32 klub dari berbagai konfederasi bertarung dalam fase grup hingga babak gugur.
Masalahnya, kompetisi ini kini digelar setiap empat tahun dan menempati ruang yang sempit dalam kalender kompetisi.
Klub-klub besar yang sudah terlibat dalam banyak ajang domestik dan kontinental merasa terbebani, belum lagi dampaknya terhadap kebugaran pemain.
Kritik Lain: Cuaca Ekstrem & Beban Fisik Pemain
Selain masalah jadwal, banyak pihak mengeluhkan cuaca ekstrem dan kondisi lapangan di Amerika Serikat, tuan rumah edisi 2025.
Pelatih PSG, Luis Enrique, memprotes keras laga yang digelar siang hari dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius. Ia menilai jadwal seperti itu membuat timnya “menderita”, meski menang besar atas Atletico Madrid.
Tebas pun menambahkan bahwa turnamen seperti ini justru mengancam kesejahteraan pemain dan bisa memperburuk ketimpangan ekonomi dalam sepak bola.
La Liga Tak Sendirian dalam Kritik Terhadap FIFA
Meski suara Javier Tebas terkesan provokatif, ia bukan satu-satunya yang bersuara. Sejumlah pelatih top, federasi liga Eropa, hingga asosiasi pemain profesional juga menolak ekspansi turnamen FIFA.
Mereka mendesak agar federasi tertinggi sepak bola dunia lebih bijak dalam mengatur kalender dan tidak hanya mengejar keuntungan finansial.












