BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Program Studi Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat serta bank bjb Syariah menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema “Peningkatan Literasi dan Kapasitas Manajemen Keuangan bagi UMKM berbasis Kolaborasi Akademik”.
Acara berlangsung di Aula Mandalasaba Dr. Djoendjoenan, Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatera No. 41, Kota Bandung, pada Sabtu (26/7/2025) dan dihadiri sekitar 150 pelaku UMKM dari berbagai daerah.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Direktur I Pascasarjana Unpas Prof. Dr. Yaya Mulyana A. Aziz, M.Si., Ketua Prodi sekaligus Ketua Pelaksana Magister Akuntansi Pascasarjana Unpas Dr. H. Sasa S. Suratman, SE., M.Sc., Ak.,
Manajer Bisnis bjb Syariah Aji Maulana Musryid, serta Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Diskuk Provinsi Jawa Barat Widyaningsih, S.E., M.M., beserta jajaran tamu undangan lainnya.
Materi yang disampaikan meliputi analisis dan strategi perencanaan usaha dari Diskuk Jabar, tata kelola keuangan UMKM dari Pascasarjana Unpas. Serta pengenalan produk-produk perbankan bjb Syariah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.
Selain seminar, peserta juga akan mengikuti kunjungan industri ke PTPN 1 Ciater. Untuk memahami proses produksi dan pemasaran perusahaan.
Wujud Sinergi Dukung UMKM
Manajer Bisnis bjb Syariah Aji Maulana Musryid dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wujud sinergi. Antara akademisi, pemerintah daerah, dan perbankan dalam mendorong UMKM Jawa Barat.

“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Salah satu tantangan utama mereka adalah rendahnya tingkat literasi. Terutama dalam pengelolaan keuangan dan pemanfaatan informasi. Mudah-mudahan para pelaku UMKM dapat meningkatkan pemahaman keuangan, membuat perencanaan usaha yang matang, serta mampu bersinergi dengan perbankan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur I Pascasarjana Unpas Prof. Dr. Yaya Mulyana A. Aziz, M.Si., mengapresiasi semangat peserta yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga pelaku usaha.
“Saya bangga dengan para pelaku UMKM di sini, yang kebanyakan ibu rumah tangga. Mereka adalah para pejuang yang mencari nafkah halal, bukan koruptor. Sekarang era digital, kita harus mengikuti zaman agar bisnis maju, misalnya beralih ke platform seperti Tokopedia atau Shopee,” ujarnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Diskuk Jabar Widyaningsih menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi. Untuk meningkatkan daya saing UMKM.
“UMKM dan koperasi masih menghadapi tantangan permodalan, inovasi produk, pemanfaatan teknologi, hingga pemasaran. Pemerintah telah menyiapkan program Kredit Caang dengan subsidi pinjaman hingga Rp100 juta, serta fasilitasi legalitas merek dan halal. Kami juga mendampingi 18 ribu UMKM untuk naik kelas,” paparnya.
Peserta Terbantu
Beberapa peserta mengaku terbantu dengan adanya pelatihan ini.
Heni Haryati, pelaku usaha parfum “Wangi Unik”, mengatakan materi yang diterima membantunya. Mengelola usaha yang telah dirintis selama 15 tahun.
“Dari sini saya belajar mengelola keuangan dan stok. Semoga usaha saya bisa lebih berkembang, dikenal masyarakat, dan tetap memberi manfaat bagi orang lain,” ucapnya.
Peserta lain, Dewi, pemilik usaha fashion muslim, berharap kegiatan ini berkelanjutan.
“UMKM butuh panduan untuk meningkatkan omzet. Harapannya ada pelatihan lanjutan, terutama soal perencanaan keuangan digital,” ujarnya.
Devi Andriana, pemilik kuliner “Marshal Burger”, juga menilai acara ini membuka wawasan baru.
“Selama ini pencatatan keuangan saya masih salah. Mulai hari ini insya Allah manajemennya lebih baik,” katanya. (han)












