BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) kembali melahirkan doktor baru dalam bidang Ilmu Manajemen, pada Rabu (24/9/2025).
Rina Anugrahaeni resmi meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen setelah mempertahankan disertasi berjudul “Optimalisasi Strategi Implementasi Tata Kelola Keuangan dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR-RI)” dalam Sidang Promosi Doktor di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan, Kampus Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatra No. 41, Kota Bandung.
Sidang dipimpin oleh Rektor Unpas yang juga bertindak sebagai Ketua Sidang sekaligus Promotor, Prof. Dr. H. Azhar Affandi, SE., M.Sc., didampingi Co-Promotor Dr. Hj. Ellen Rusliati, SE., M.Sie.
Adapun jajaran penelaah/penguji atau oponen ahli terdiri dari Prof. Dr. H. Atang Hermawan, SE., M.Sie., A.K., Prof. Dr. H. Horas Djulius, SE., Prof. Dr. H. Bambang Heru P, MS., Prof. Dr. H. Jaja Suteja, SE., M.Si., dan Dr. Hj. Liza Nurwulan, SE., M.Si., A.K.

Strategisnya Tata Kelola Keuangan MPR-RI
Dalam penelitiannya, Rina menekankan bahwa MPR-RI sebagai lembaga tinggi negara memiliki posisi strategis dengan fungsi konstitusional yang menuntut tata kelola keuangan akuntabel.
Kualitas pelaporan keuangan MPR-RI seringkali menjadi sorotan publik karena erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan negara.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola keuangan MPR-RI, mengevaluasi kualitas laporan keuangan, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi, serta merumuskan strategi optimal dalam peningkatan kualitas pelaporan.
Rina menggunakan metode kualitatif dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa laporan keuangan MPR-RI saat ini sudah baik dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Namun, berdasarkan hasil SWOT, posisi MPR-RI berada di kuadran II, yang berarti memiliki kekuatan internal dalam manajemen keuangan tetapi menghadapi ancaman eksternal seperti tekanan publik, keterbatasan anggaran, dinamika politik nasional, hingga perubahan regulasi.
Untuk itu, strategi yang disarankan antara lain peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan berbasis teknologi keuangan, penguatan keamanan data dan sistem aplikasi keuangan (SAKTI), optimalisasi pengawasan internal dan eksternal, serta pengembangan SOP yang responsif terhadap perkembangan teknologi.
Lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan
Berdasarkan hasil sidang, Rina dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,61 dan meraih predikat “Sangat Memuaskan.” Ia menjadi doktor ke-566 Ilmu Manajemen Pascasarjana Unpas.
Dalam wawancara usai sidang, Rina menyampaikan bahwa penelitian ini berfokus pada transparansi keuangan lembaga negara.
“Tujuan saya adalah agar pelaporan keuangan lebih transparan, akurat, dan lebih baik lagi. Kita tahu, lembaga DPR/MPR belakangan ini sering disorot publik, terutama soal keuangan. Saya berharap penelitian ini bisa mendorong pengelolaan keuangan di lembaga pemerintahan menjadi lebih transparan dan terpercaya,” ujarnya.

Rina juga memberikan apresiasi kepada Pascasarjana Unpas.
“Unpas sudah sangat bagus membimbing kami. Harapannya ke depan semakin banyak peluang untuk program doktor, mungkin juga dibuka di bidang lain seperti psikologi. Semoga Unpas semakin sukses,” tambahnya.
Komitmen Pascasarjana Unpas
Dengan kelulusan Rina Anugrahaeni, Pascasarjana Unpas kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak doktor-doktor berkualitas yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang tata kelola keuangan negara. (han)












