BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM — Ratusan pelajar di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengalami keracunan makanan massal pada Rabu (29/10/2025) pagi.
Para siswa yang menjadi korban keracunan massal di kawasan Lembang tersebut mengeluhkan gejala pusing, mual, dan sesak napas setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Puluhan pelajar yang mengalami gejala cukup berat langsung dilarikan ke RSUD Lembang untuk mendapatkan penanganan medis. Hingga Rabu siang, belasan siswa masih menjalani perawatan intensif dengan menggunakan cairan infus.
19 Pelajar Masih Dirawat di RSUD Lembang
Direktur RSUD Lembang, Muhamad Hidayat, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih merawat 19 pelajar yang menjadi korban keracunan. Sementara sejumlah siswa lain yang sudah membaik diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
“Korban yang dirawat rata-rata mengalami gejala ringan hingga sedang, seperti mual, pusing, dan sakit perut. Kondisinya mulai membaik setelah mendapatkan penanganan medis,” ujar Muhamad Hidayat.
Salah satu orang tua korban, Asep, mengaku anaknya mulai mengalami gejala pusing dan sesak setelah menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi, daging rolade, sayuran, dan tempe goreng.
“Awalnya dibawa ke puskesmas, tapi karena kondisinya makin lemah akhirnya dirujuk ke RSUD Lembang. Saya berharap ke depan program MBG bisa lebih diawasi dan melibatkan orang tua,” ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, total ada 124 pelajar yang dilaporkan mengalami gejala keracunan.
Sejak Selasa malam, ratusan korban berdatangan ke posko kesehatan di Desa Cibodas untuk mendapatkan pertolongan. Hingga Rabu pagi, 19 pelajar masih menjalani perawatan medis di RSUD Lembang.
Pemerintah daerah bersama tim kesehatan tengah melakukan penyelidikan terhadap sampel makanan MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut. (uby)












