BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Meski pihak kepolisian menyebutkan jika penggerebekan pabrik ekstasi di Arcamanik merupakan laporan warga, namun Camat Arcamanik, Firman Nugraha pastikan warga di sekitar bangunan yang digrebeg Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Minggu (23/2/2020) lalu tidak mengetahui ada kegiatan pembuatan narkoba.
“Warga di sana bahkan RT dan RW nya menyangka bahwa bangunan itu kosong. Karena pintu gerbang selalu tergembok, dan tidak ada kegiatan di hari-hari biasa,” papar Firman, kepada wartawan, Selasa (25/2/2020).
Sesungguhnya, memang ada ketentuan tamu yang datang lebih dari 1×24 jam harus melapor. Atau jika tidak melapor, sudah menjadi menjadi kewajiban RT untun mendatangi dan menanyakan.
“Hanya saja, karena di rumah tersebut tidak terlihat ada aktifitas, sehingga aparat mengira rumah tersebut kosong,” tuturnya.
Terlebih lanjut Firman, di depan bangunan rumah tersebut ada lapangan kosong, sehingga kondisi sekitar lokasi sangat sepi.
Firman mengatakan, kalaupun ada indikasi pengkondisian tetangga dan warga menurut Firman kemungkinan dengan cafe yang posisinya terletak bersebelahan dengan pabrik narkoba tersebut.
“Jadi kemungkinan pengoperasian mesin yang mungkin menimbulkan suara bising, bersamaan dengan operasional cafe yang menimbulkan suara musik sehingga suara dan aktifitasnya jadi samar,” paparnya.
Menurut Firman, mungkin hal tersebut merupakan strategi operasional pabrik tersebut. Untuk kegiatan siang hari di lakukan di dalam bangunan. Sedangkan kegiatan di malam hari yang memerlukan pengangkutan barang-barang berat dilakukan malam hari.
Firman menerangkan, bangunan yang digunakan tersebut memang merupakan lahan milik Pemkot Bandung. Namun, dalam hal pemanfaatan lahan, Firman mengatakan itu diluar hak pemkot.
“Jadi, memang saat akan disewakan memang ditanya, akan digunakan untuk apa. Tapi selanjutnya, merupakan hak pribadi akan digunakan untuk apa,” tuturnya.
Atas kejadian ini, Firman mengatakan pihaknya akan lebih teliti lagi. Demikian halnya dengan masyarakat, Firman mengingatkan agar masyarakat lebih pedukibdengan lingkungannya. Jika ada kegiatan yang mencurigakan, warga dinimnat untuk mengecek dan mendatangi.
“Demikian juga dengan Babinsa dan Kamtibmas serta aparat kepolisian yang secara rutin dan berkala melakukan patroli selama beberapa jam untun memastikan kondisi sekitar tetap kondusif. (Put)