BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menjadi guru yang profesional dan dirindukan oleh muridnya, itulah cita-cita dari Leni Rosalina, atau yang biasa dipanggil Leni.
Gadis yang lahir di Ciamis, 30 Desember 1998 ini mengungkapkan bahwa saat ini profesi guru banyak dipandang sebelah mata misalnya karena guru memiliki gaji yang kecil. Namun bagi Leni, guru adalah pelukis masa depan.
“Guru adalah pengabdian. Di mana guru harus mampu mendidik anak negeri yang akan berguna bagi bangsa dan negara. Menjadi guru yang profesional tidaklah mudah butuh pengorbanan dan perjuangan,” sambungnya.
Menjadi guru, lanjut Leni bukanlah hanya sebatas mengajar melainkan menurut Menurut Pasal 1 UU No. 23 Tahun 2017, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Selain itu, menjadi guru bukanlah hanya sebatas memberikan materi namun sebagai guru pun harus belajar sebagaimana kutipan dari Seneca yaitu while we teach, we learn.
“Saat guru mengajar setiap harinya guru harus mengambil sebuah pembelajaran karena bisa jadi anak didik kita memiliki pengetahuan yang lebih dari kita ataupun cara mengajar yang harus dievaluasi setiap harinya,” imbuhnya.
Saat ia menjadi guru, ucap Leni, ia ingin menjadi guru yang profesional dan inovatif, bisa membuat media pembelajaran yang menarik sehingga pembelajaran akan mudah dipahami oleh peserta didik khususnya dalam mata pelajaran biologi.
“Saya ingin peserta didik saya akan merasakan bahwa belajar biologi itu asik dan menyenangkan. Saya juga ingin menjadi guru yang dirindukan oleh peserta didik,” urainya.
Pemilik dari motto Life is the end of your comfort zone ini juga bercerita bahwa ia hobi dengan crafting, di mana ia biasa membuat kerajinan dari berbagai macam bahan seperti bouqet bunga flanel yang ia selalu bagikan kepada orang terdekat dan saat ini ia sedang mencoba kerajinan macrame
“Saya juga aktif membagikan konten studygram di Instagram yaitu berupa tulisan pengetahuan terutama mata kuliah biologi, tulisan tersebut saya foto dan saya bagikan lewat Instagram maupun WA untuk berbagi pengetahuan pada teman teman saya. Akun instagramnya @kupustudy ,” ucap pemfavorit warna pink dan penyuka Ramen.
Adapun harapan Leni ke depan di era milenial saat ini khususnya untuk mahasiswa adalah selain hanya berkuliah juga harus mencoba berbagai tantangan dan kegiatan. karena dengan mencari sebanyak banyaknya pengalaman dan tantangan maka akan membuat manusia semakin dewasa dan mendapat banyak ilmu pengetahuan.
“Selain itu mahasiswa dapat mengembangkan sofskill. Bisa dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan yang memaksa kita untuk belajar banyak hal. Saya sendiri sangat merasakan hal tersebut karena dulu aktif di Organisasi yaitu Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unpas,” terangnya yang pernah menjadi Bendahara Umum Himabio FKIP Unpas 2019-2020 dan Asisten Praktikum mata kuliah biologi umum dan struktur hewan.
Di samping itu, ucap Leni mahasiswa juga harusmenyeimbangkan antara akademik dan organisasi. Tidak ada alasan bahwasannya karena sibuk berorganisasi sehingga melalaikan akademiknya.
Selain itu, dengan mengikuti berbagai kegiatan saat masih muda, maka kita dapat menyalurkan energi kita untuk hal-hal yang positif.
“Adapun saat ini kesibukan saya adalah berkuliah dan membuat konten pengetahuan di Instragram lewat tulisan – tulisan saya yang saya upload di studygram,” terang mahasiswi Universitas Pasundan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Biologi semester VII.
Soal tokoh idola, Leni mengungkapkan bahwa ia mengidolakan Tasya Kamila karena merupakan seorang independent woman yang sangat menjunjung tinggi pendidikan. Mendapat beasiswa LPDP ke luar negeri dan sering menjadi pembicara di forum forum besar seperti PBB sebagai perwakilan Indonesia.
“Saya juga banyak terinspirasi dari kedua orang tua yang selalu mendukung, mendoakan dan membimbing saya hingga sampai saat ini. Dan orang tua saya selalu menyampaikan wejangan-wejangan yang saya selalu terapkan seperti menjadi perempuan yang mandiri, berpendidikan tinggi dan mempunyai pandangan yang terbuka,” terang sulung dari tiga bersaudara.
Sementara itu, hidup yang Leni maknai adalah saat ia dapat menghadapi tantangan dan cobaan, karena hal tersebut dapat membuat derajat kita semakin tinggi di hadapan Allah SWT.
“Untuk hal yang membuat saya selalu bersemangat dalam menjalani hidup yaitu diri saya sendiri dan orang orang yang saya cintai dalam kehidupan ini,” terangnya yang mempunyai tinggi 150 CM.
Terakhir Leni juga menyampaikan untuk “be the best version of you”. Apapun yang sedang kita kerjakan dan apapun profesinya jadilah yang terbaik. “Karena kerja keras tidak akan menghiati hasil, percayalah,” tutupnya. (Tan)