BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pemerintah Indonesia berencana mendatangkan beberapa jenis vaksin COVID-19 ke Indonesia selain vaksin buatan Sinovac. Namun, tak akan ada uji klinis terhadap vaksin tersebut.
Ini berbeda dengan vaksin Sinovac yang dilakukan uji klinis lebih dulu di Bandung oleh Bio Farma dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Sehingga, proses mengeluarkan Emergency Use Authorization (EuA) berlangsung lama karena menunggu hasil uji klinis.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan untuk vaksin lain yang sudah mendapatkan EuA dari negara asal, tidak akan dilakukan uji klinis. BPOM berencana langsung mengeluarkan EuA sebagai syarat agar vaksin bisa dipakai untuk program vaksinasi di Indonesia.
Sebab, vaksin yang didatangkan berasal dari negara yang membangun rellience dengan Indonesia. Kepercayaan penuh menjadi tumpuan bahwa vaksin itu sudah memenuhi berbagai aspek yang diperlukan.
“Untuk vaksin yang sudah diberikan EuA dari negara-negara yang merupakan rellience dari Indonesia, artinya dengan sudah diberikannya EuA dari negara-negara seperti Inggris, kami akan me-rellience, artinya mempercayai proses yang dilakukan negara tersebut dan kita akan merujuk pada hasil EuA-nya,” kata Penny.
Dengan cara itu, penerbitan EuA akan berlangsung cepat. Ini berbeda dengan vaksin COVID-19 buatan Sinovac. BPOM dan berbagai pihak lain menempuh langkah panjang untuk memastikan berbagai aspek yang disyaratkan di Indonesia.
Bahkan, EuA untuk vaksin dari negara rellience Indonesia tak akan sampai sebulan. Sehingga, begitu tiba di Indonesia, EuA segera terbit, dan vaksin pun boleh digunakan.
“Paling lama 20 hari (setelah vaksin diterima) akan segera keluar EuA-nya. Jadi tidak perlu ada uji klinik lebih jauhnya di Indonesia,” jelas Penny.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia akan mendatangkan 329,5 juta vaksin COVID-19. Vaksin itu berasal dari berbagai produsen. Saat ini, vaksin yang sudah ada di Indonesia mencapai 3 juta dosis, yaitu buatan Sinovac.
Secara bertahap, vaksin lain akan berdatangan ke Indonesia, termasuk vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku. Bahan baku ini akan diproduksi Bio Farma di Bandung. (ors)