BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Melakukan berbagai hal positif dan membagikannya untuk orang lain, adalah hal yang tidak lepas dari Arini Fajrin yang biasa dipanggil Arini atau Arin oleh teman-teman akrabnya.
Gadis yang lahir di Garut, 30 Oktober 2003 ini pun mempunyai motto It’s free to be a good human being.
“Orang pintar di dunia ini tuh udah sangat banyak, tapi dunia masih butuh lebih banyak lagi orang baik. Kalo liat berita-berita miris kadang aku mikir, jadi manusia baik tuh gratis loh, kok masih banyak orang yang sejahat dan setidak peduli itu ya sama sekitarnya,” terangnya.
Dari motto itu Arini juga selalu belajar untuk menjadi manusia baik dan tahu bagaimana menyikapi setiap permasalahan. Karena, terangnya masalah itu meskipun tidak dicari akan ada yang menghampiri, tapi paling tidak ia tidak menjadi sumber masalah.
Menjadi orang baik, bagi Arini juga selalu berusaha memaksimalkan potensi, bakat dan minat yang dimilikinya, seperti mengikuti berbagai lomba.
“Dulu aku mulai ikut lomba itu kelas 4 SD karena kebetulan ditunjuk guruku untuk ikut lomba baca puisi di taman pramuka. Dari situ karena udah tahu gimana menegangkannya suasana ketika kompetisi, aku makin aktif lagi buat ikut perlombaan lain,” terangnya.
Di Bidang akademik dari kelas satu sampai dengan kelas lima Sekolah Dasar, Arini mendapat peringkat 2 terbaik di kelas dan jadi peringkat 1 terbaik di kelas enam.
Sementara itu, di bidang non akademik, Arini pernah menjadi Juara 1 Lomba Cipta Puisi Tingkat Kota Bandung 2014 (SD), Juara 1 Lomba Dokter Kecil Tingkat Kota Bandung 2014 (SD), Juara 1 Lomba Ngadongeng Sunda Tingkat Kota Bandung 2015 (SD), Juara Harapan 1 Lomba Ngadongeng Sunda Tingkat Provinsi Jawa Barat 2015 (SD), Juara 1 Lomba Bercerita Tingkat Kota Bandung 2015 (SD), Juara 1 Regu Pramuka Lomba Tingkat 2 2015 (SD), Juara 1 Ngadongeng Sunda Tingkat Kota Bandung 2017 (SMP), Juara 1 Lomba Cipta dan Baca Puisi Tingkat Kota Bandung 2018 (SMP).
“Beberapa kali aku sempat ikut lomba pidato, pidato keagamaan, cerdas cermat bahasa sunda, olimpiade IPA, tari saman, dapat kesempatan untuk menjadi mc, salah satunya di acara Kota Layak Anak 2017 di Sabuga, menjadi reporter Papita Kids, Bandung TV, dan mengisi salah satu segmen di radio RRI,” sambungnya.
Soal hobi, penyuka warna pastel dan cool earth tone ini berkata biasanya saat ada waktu luang, ia menonton beberapa podcast yang topiknya mengenai hal yang sekarang sedang hype.
“I like hearing people discuss about politics and argue on it, kayak acara Indonesia Lawyers Club, Mata Najwa, atau nonton segment ‘beropini’ punya Gita Savitri Devi. Oh iya aku suka nulis, kalo lagi susah tidur atau kebangun tengah malem aku suka nulis cerpen, curhat-curhat di notes, atau bikin novel, dan beberapa minggu yang lalu aku coba publish novelku di Wattpad,” ucapnya.
Arini juga bercerita bahwa ia tipikal anak yang suka sekali dengan makan. Selama halal dan rasanya tidak aneh, ia akan suka-suka saja.
“Tapi aku gak suka jengkol, petai, sama pare. Aku belum pernah nyoba tapi aku gak suka baunya jadi gak kepo juga rasanya. Pokoknya kalo ajak aku main gak bakalan bingung mau makan apa karena aku suka semuanya dan bagusnya gaada alergi sama makanan tertentu. Terus beberapa temenku bilang katanya kalo aku dateng ke rumah mereka ibunya seneng soalnya kalo ditawarin apa-apa selalu mau hahaha,” jelasnya.
Adapun untuk cita-cita, sama dengan motto hidupnya, ia ingin menjadi a good human being, mengabdi pada pekerjaan, dan tidak menjadikan “mencari duit” sebagai satu-satunya alasan dalam melakukan pekerjaan.
“Terlepas menjadi apa aku nanti, aku sangat ingin jadi orang yang selalu spread positivity buat siapapun dan sangat ingin membuat semua orang merasa termotivasi ketika mereka ingat nama Arini Fajrin,” tambahnya.
Awal 2020 kemarin, sambung Arini ia lulus seleksi untuk menjadi pengurus FOKAB, tapi sayang karena corona things ini tidak terlalu banyak kegiatan offline yang bisa ia dan teman-teman lain lakukan.
Untuk saat ini ia masih cari-cari kesibukan baru, selain sekolah online, ia juga selalu berusaha rajin mempublish novelnya di Wattpad, ikut beberapa lomba online, mengikuti webinar untuk mengisi waktu luang, dan aku ikut membantu di toko milik keluarganya.
“Saat ini, setelah dinyatakan lulus satu setengah tahun lalu dari SMPN 7 Bandung, aku sekarang masuk kelas IPA di SMAN 10 Bandung semester 4, dan masih terus berjuang juga berdoa untuk bisa masuk PTN yang menjadi impianku, doain ya teman-teman semua!” ucapnya ceria.
Untuk tokoh idola, Arini mengatakan bahwa ia mengidolakan Maudy Ayunda, Najwa Shihab, dan Gita Savitri Devi.
“Mereka adalah tiga perempuan yang dapat dijadikan role model. Mereka membuktikan bahwa pendidikan dan kecerdasan adalah hal yang sangat penting, tidak peduli apa gender mereka, tidak peduli datang dari keluarga yang seperti apa. Kodrat perempuan tidak hanya berakhir di dapur, women have a same chance with men, jadi tidak ada alasan untuk berpikir bahwa wanita tidak perlu pendidikan yang tinggi. Aku juga suka cara mereka berbicara dan berpikir, itu kenapa aku mengidolakan ketiganya,” paparnya.
Di samping itu, Arini juga banyak terinspirasi dari orang tua, karena mereka adalah orang pertama yang mengajarkan segala sesuatu.
“Mereka menjadi inspirasiku untuk mengerti bahwa walaupun hidup tidak berjalan sesuai dengan planning yang kita buat, hidup tidak akan berbaik hati tiba-tiba berhenti untuk kita, semua akan terus berjalan. Ia menggerus yang bisa digerus, menopang yang berhak ditopang, dengan mental yang kuat siapapun akan bisa bertahan. Aku juga dapat pelajaran agar bisa jadi orang yang ibaratnya, tahu cara beretika ketika datang ke tempat makan ternama dan tidak mengeluh ketika harus makan siang di warung kaki lima,” jelasnya.
Secara sederhana, Arini juga memaknai hidup sebagai tempat singgah atau bisa dibilang halte bus. Selama singgah ini ia harus do something biar aku punya tiket bus selanjutnya dan ia harus tahu ia mau kemana setelah ini. Ia tidak bisa hanya diem selama singgah di sini, jika begitu artinya ia akan ketinggalan bus hanya karena ia punya tiket bus selanjutnya.
“Aku tahu apa yang aku mau sih dan aku tahu bahwa I have to be fighter untuk dapetin semua itu, dan kalo lagi ada di titik yang berat aku selalu coba buat semangatin dan ingetin diri aku sendiri bahwa apa yang lagi aku lewatin itu suatu saat bakalan jadi bahan tertawaan aku. Soalnya apa yang aku pikir berat dulu tuh kalo aku inget-inget sekarang rasanya kayak bukan apa-apa, jadi aku tahu kalo hal buruk apapun yang lagi aku lewatin sekarang pasti bakalan berlalu. Satu lagi, aku selalu menganggap kalo aku adalah support system dan remainder buat diri aku semdiri, karena semua orang bisa aja ninggalin aku tapi aku masih akan punya diri aku sendiri,” paparnya.
Sulung dari dari dua bersaudara ini juga bercerita bahwa ia memiliki adik laki-laki, jaraknya cukup jauh, yaitu 13 taun. Dulu ia dipanggil “Si mata wayang” oleh ayahnya, akan tapi tiba-tiba ia punya adik, sehingga tidak lagi menjadi semata wayang.
“Oh iya, tinggiku 158 CM dan masih pengen lebih tinggi lagi hahaha. Aku punya kebiasaan minum susu full cream biru kesukaan aku tiap pagi kalo sekolah, aku juga suka minum itu kalo pas jam istirahat bingung mau beli apa. Itu susu favorite aku no 1 sih sebelum hilo vanilla caramel hangat,” tambahnya.
Terakhir, Arini juga menyampaikan bahwa untuk setiap anak di luar sana, ia sangat berharap agar setiap anak bisa mengambil peran aktif dan memanfaatkan kesempatan yang dimiliki untuk bersinar, untuk speak up, untuk menjadikan masa-masa emas sebagai sesuatu yang nantinya dapat dikenang dan dibanggakan.
“Jadilah versi terbaik dari diri kamu sendiri. Just express your feelings. Jangan takut. Menjadi yang paling kecil tidak membuat kesempatanmu menjadi kecil pula. We are have a same rights to do whatever we want to do,” ucapnya.
Sebagai anak, Sambung Arini kita bisa bersuara, kita boleh berekspresi, kita punya hak mengambil keputusan. Jadi, jangan biarkan siapapun menuntut kita untuk selalu terlihat baik-baik saja, just because you’re a kid.
“Salah jika ada yang berpikir bahwa sebagai anak, kita tidak seharusnya bersedih dan menganggap permasalahan anak adalah hal yang mudah. It’s okay to not be okay sometimes. Your feelings and your body are yours, don’t let anyone take control of them,” tandasnya.
“Buat teman-teman semua terus semangat untuk apapun yang sedang dan akan kalian hadapi nanti. Kalo suatu saat ketemu aku di jalan atau dimana pun sapa ya, aku seneng banget kalo bisa berteman sama kalian semua,” pungkasnya hangat. (tiwi)