CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM–
Mempersiapkan warga negara muda untuk jadi community leader di masyarakat adalah tujuan dari hadirnya Unit Trainning Civic Hukum Education atau UTRECHT STKIP Pasundan Cimahi.
“Kami lahir dari keinginan kuat membentuk smart and good citizenship atau warga negara yang baik dan cerdas,” terang Ketua UKM UTRECHT Periode 2020-2021
Regina Dalih Gandes Ivoni Lubis atau Rere.
Rere mengatakan bahwa sesuai dengan mayoritas merupakan mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan, maka UTRECHT memiliki Visi untuk memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi dalam dirinya sendiri yang meliputi keterampilan (skill), dan Pengetahuan (knowledge), dan kesadaran hukum untuk menjadi warga negara yang baik.
“Kami juga memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan Mahasiswa yang serasi, seimbang,dan selaras.
Untuk mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan Mahasiswa serta Sumber Daya Membentuk sikap (attitude) mahasiswa menjadi seorang guru yang baik, berani, bertanggung jawab dan berwawasan luas.
Membangun mahasiswa aktivis yang mempunyai integritas yang baik. Manusia (SDM) melalui usaha-usaha yang teratur, terencana, dan berkesinambungan,” jelasnya.
Regina mengulas bahwa UTRECHT didirikan dari Mahasiswa-mahasiswa PPKn dan di dirikan untuk Prodi PPKn, namun karena berada dibawah naungan Wakil Ketua 3 maka UTRECHT menerima anggota dari Prodi lain.
Saat ini banyak mahasiswa mengikuti UKM Utrecht, dari Prodi PPKn, Prodi PJKR, dan Prodi Bahasa Inggris yang tentunya mahasiswa-mahasiswanya yang senang dalam bertukar pemikiran kritis.
UTRECHT STKIP Pasundan jadi wadah berpikir mahasiswa
“Lahirnya UTRECHT Lahir dari kegelisahan bahwa di Prodi PPKn tidak ada UKM yang sejalan dengan keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan,” ucap Rere.
“Sehingga Ibu Dr. Neneng Tripuspita, S.H., M.Pd. (Pembina Utrecht) dan Ibu (Can) Aprillio Poppy Belladonna, S.H., M.Pd (Pembimbing Utrecht) sebagai ide pertama merasa perlu adanya forum sebagai wadah berpikir kritis para mahasiswa. Utamanya Mahasiswa PPKn yang memang perlu sekali terbiasa dengan Public Speaking dan berpikiran kritis. Karena basic Ibu Poppy (Pembimbing) dan Ibu Neneng (Pembina) pendidikan hukum karena sama-sama memiliki background hukum di S-1 dan S-2, S-3 PPKn sehingga mencoba mengembangkan pendidikan hukum dikalangan mahasiswa ini lewat UKM UTRECHT,” sambungnya.
UTRECHT dibentuk pada tanggal 11 Desember 2013 pada hari Rabu, di kampus STKIP Pasundan Cimahi, dan disahkan oleh Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan dan Ketua Jurusan PIPS Prodi PPKn dan sekaligus Pembina dan Pembimbing UKM UTRECHT.
Pada saat itu UTRECHT beranggotakan sekitar 40 mahasiswa yang tergabung, dan sampai kini alumni-alumni masih hadir apabila ada event-event UTRECHT di Kampus maupun berkaitan dengan pengabdian dan seminar.
“Di awal, kami bergerak pada kegiatan bertukar pikiran tentang mata kuliah yang diajarkan, sehingga pola berpikir kritis lebih diarahkan pada mata kuliah. Namun seiring berkembangnya Utrecht kini bukan hanya membicarakan mata kuliah saja, namun juga mengasah pola piker melalui fakta yang terjadi di lapangan dan membahasnya dengan berbagai prespektif,” terangnya kepada PASJABAR, Sabtu (5/6/2021).
Adapun agenda rutin yang dilaksanakan yakni melaksanakan Webinar Kesadaran Hukum dilakukan hanya karena keadaan memaksa karena Covid.
“Sebelum-sebelumnya kita Seminar dan Penyuluhan Hukum biasa secara langsung ke Desa-desa di Bandung Barat. Juga agenda rutin mingguan lainnya biasanya kami selalu meakukan kegiatan kumpulan, namun pada situasi saat ini dialihkan sementara secara daring melalui via Zoom untuk saling berbagi pemaparan materi dari setiap divisi UKM UTRECHT (Divisi Anti Korupsi, Anti Narkoba, Perlindungan Anak dan Perempuan, Lalu Lintas dan Cyber Law),” paparnya.
Di samping itu, jelas Rere juga ada berlatih debat, di mana dihadirkan permasalahan yang sedang marak di negara ini.
Kemudian UTRECHT mencoba untuk memandang persoalan itu dari segi pro dan kontra nya, sehingga pola berpikir kritis untuk terus diasah di UKM ini.
UTRECHT STKIP Pasundan juga membuat inovasi dalam media pembelajaran (kami membuat VICOMEDU – Video Comedy-Education), Podcast CEPOT (Cerita Podcast Utrecht) sehingga penyampaian ilmu hukum sederhana mudah dipahami). Yang bisa dicek di kanal Youtube : http://www.youtube.com/channel/UCldpVZhEgF9Rm8IMghEf16w ) dan Instagram kami @utrecht_pasundan
“Selain itu, kami secara berkala mengadakan seminar skala besar seperti terakhir kami mengadakan kerjasama dengan Kanwil Jabar Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM). Di sana kita juga memberikan tentang informasi bahwa kesadaran hukum itu penting dikalangan civitas akademika,” ucapnya.
Tidak hanya itu ada pula seminar bagi peserta didik lingkungan sekolah-sekolah di Bandung Barat yang dilakukan yaitu di desa-desa di Kabupaten Bandung Barat.
Seminar ini mengambil tema yang memang menarik di mata peserta didik namun tidak meninggalan esensi Pendidikan hokum yang hendaka kami sampaikan.
Di sini anggota Utrecht yang menjadi pemateri dibantu oleh Pembina Utrecht.
“Kami juga mengadakan agenda rutin lainnya yakni dalam kurun waktu minimal 6 bulan sekali melakukan Pengabdian kepada masyarakat. Di mana ini termasuk pada Civic Engagement (perlibatan warga negara). Di mana action itu jadi tolak ukurnya. Namun, dengan situasi saat ini kami melakukan kegiatan rutin seminar pengabdian masyarakat secara daring yaitu Webinar Kesadaran Hukum UTRECHT,” terangnya.
“Jikalau kami memililiki sedikit ilmu namun hanya terbatas pada kelas saja. Kami meyakini bahwa itu tidak akan membawa impact yang besar. Sedangkan tujuan kami adalah membentuk warga negara yang baik dan cerdas (Smart and Good Citizenship) dengan demikian. Kami perlu untuk bergerak dan membagi ilmu, kami berusaha menyampaikan Pendidikan hukum pada warga negara. Kami memang bukan dibentuk menjadi ahli hukum namun kita berbagi pendidikan hukum yang kita peroleh di kelas. Minimal memberikan pengetahuan dan pemahaman hukum yang sederhana bagi warga negara. Tentunya masih dalam bimbingan Pembina UTRECHT yang lebih mumpuni ilmu nya,” paparnya.
Saat ini UKM UTRECHT beranggotakan 45 orang yang terdiri mayoritas mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Namun beberapa dari Prodi Bahasa Inggris dan PJKR hingga pada Reguler Sore.
Prestasi UTRECHT STKIP Pasundan
UKM UTRECHT juga berhasil meraih berbagai prestasi sepertiJuara 2 Tingkat Nasional Lomba Media Pembelajaran di Tahun 2019. Juara 3 Dalam kegiatan Lomba Debat Tingkat Nasional CIVIC’S SPEKTA 2020 dengan tema “Meneguhkan Spirit Kebangsaan dalam Menyambut Transisi untuk Mencipta Generasi Kritis Anti Radikal di Era Digital” di tahun 2020.
Kemudian Juara 2 Dalam kegiatan Lomba Poster Tingkat Nasional CIVIC’S LAW CELEBRATION 2020, UPG, Udayana, Bali., Kompetisi Internasional Delegasi Kampus STKIP Pasundan ASEAN UNIVERSITY STUDENT LEADERSHIP 2020.
Best Paper dalam Kompetisi Internasional Delegasi Kampus STKIP Pasundan ASEAN UNIVERSITY STUDENT LEADERSHIP 2020, Semi Final Debat Konstitusi Nasional Rektor UNDIKSA, UPG, Udayana, Bali.
Mengikuti ajang Lomba Tingkat Nasional lainnya dengan tema :
SPFH HAM Jawa Barat “Membangun Kesadaran Solidaritas Sosial ditengah Pandemi Belajar HAM dari Rumah ESTRASI 2020 IKIP Siliwangi
Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional
Salah satu debaters dari UTRECHT yang sudah mengikuti kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia Regional yaitu Muhammad Hasbi (PPKn) dan rekan timnya diluar UKM Utrecht yaitu Muhammad Adit (PJKR) dan Santi Dewanti (Prodi Inggris).
“Sejauh ini bekerja sama dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Wilayah Kabupaten Bandung Barat dalam penyuluhan terhadap peserta didik di lingkungan Baandung Barat. Dan Kerjasama Kementerian Hukum dan HAM dengan mengadakan Seminar “Melek Hukum” dan mewujudkan Civic Engagement dalam masyarakat maupun dalam lingkungan civitas akademika STKIP Pasundan,” urainya.
Kegiatan dan Agenda UTRECHT Ke Depan
Ke depan UTRECHT juga akan Melaksanakan Webinar Kesadaran Hukum UTRECHT. Karena dalam keadaan Covid yang melanda saat ini, agar tetap terlaksanakan Pengabdian Masyarakat terhaddap Melek Hukum dari UKM UTRECHT ini salah satunya.
“Kami juga ingin membuat suatu kerja baru dengan sebuah PODCAST CEPOT (Cerita Podcast Utrecht), berbagi cerita kepada rekan-rekan yang lain dan mengaitkannya dengan “How To Be Good Citizenship”. Cara-cara inovasi yang kekinian sesuai perkembangan jaman ini kami gunakan sebagai sarana menyampaikan dengan sederhana Pendidikan Hukum supaya mudah dipahami dan dicerna baik oleh peserta didik maupun masyarakat Indonesia pada umumnya,” ulasnya.
UTRECHT STKIP Pasundan juga ingin membuat sebuah Taman Bacaan Masyarakat di lingkungan STKIP Pasundan, dengan target anak-anak sekolah, maupun masyarakat itu sendiri. Karena UTRECHT juga memiliki tujuan memberikan literasi hokum yang baik bagi mahasiswa, peserta didik di sekolah dan masyarakat untuk minimal aware terhadap hukum.
“Kami juga ingin bekerja sama dengan organisasi-organisasi yang sama-sama memiliki visi dan misi mewujudkan civic engagement untuk mewujudkan smart and good citizenship. Membuat event yang bekerjasama dengan HMPKN UAD Yogyakarta. Bekerja sama dengan Pihak KPK dalam penyuluhan terkait Kesadaran Hukum
Melanjutkan kerja sama dengan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat dalam Penyuluhan Seminar Kesadaran Hukum,” urainya.
Sejauh ini telah dilaksanakan Webinar Kesadaran Hukum UTRECHT “Membangun Karakter Melalui Pendidikan Anti Korupsi pada Generasi Milenial”
Webinar Kesadaran Hukum Masyarakat dan Pelajar bersama Smartfren Community dan Chitose
Seminar Melek Hukum dengan tema “ Pemuda Wow di Zaman Now” dilakukan di 4 (empat) desa, yaitu : Desa Batujajar, Desa Cihampelas, Desa Cikalong Wetan, dan Desa Cibodas
“Kami juga bekerjasama dengan TBM yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Bekerjasama dengan beberapa seniman daerah.
Seminar Melek Hukum dilingkungan Civitas Akademika STKIP Pasundan bersama Kanwil Jabar Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM) dengan tema “Optimalisasi Bela Negara Melalui Kesadaran Hukum di Era Millenial”,” ulasnya.
UTRECHT juga melaksanakan Penyuluhan Hukum dengan Seminar Melek Hukum UTRECHT 2020 dengan tema “Generasi Milenial Menikah Penuh Rencana” di Ruang Balai Desa Buninagara. Di Desa Buninagara, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat.
“Kami berharap untuk UKM UTRECHT, bisa tetap menjadi wahana Pendidikan Hukum bagi Mahasiswa/i secara khusus dan umumnya bagi masyarakat Indonesia, karena indikator warga negara yang baik salah satunya yakni taat terhadap aturan, dan semoga terus juga mengukir prestasi yang membawa nama kampus STKIP Pasundan bangga.Kita sebagai UKM satu-satunya di Indonesia yang berkaitan dengan pendidikan hukum warga negara,” pungkasnya. (tiwi)