WASHINGTON, WWW.PASJABAR.COM– Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan kepada Kantor Berita Associated Press mengatakan bahwa AS mengecam rencana Taliban.
Taliban akan kembali menerapkan hukuman amputasi dan hukuman mati di Afghanistan, hal ini diungkapkan pemimpin Taliban Mullah Nooruddin Turabi.
“Ini jelas akan melanggar hak asasi manusia”, ucap Price.
“Kami berjuang bersama masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban kepada para pelaku ini atas pelanggaran semacam itu,” tambahnya dikutip dari Reuters dan Antara.
Pemerintah AS menegaskan pengakuan kepada pemerintah Taliban di Afghanistan akan bergantung pada penghormatan HAM.
“Kami sedang mengawasinya secara cermat,” kata Price, “dan tidak hanya mendengarkan pengumuman, tetapi mengawasi ketat bagaimana Taliban bertindak.” (*)









