JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah masih mengkaji vaksin dosis ketiga atau booster untuk masyarakat. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, pengkajian dimaksud yaitu data hasil seroprevalensi yang tengah dilakukan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.
“Pemerintah berusaha sesegera mungkin merumuskan kebijakan tentunya tanpa melupakan prinsip kehati-hatian dengan tujuan agar kebijakan yang dihasilkan dapat implementatif dan efektif. Mohon untuk menunggu update selanjutnya,” terang Wiku dikutip dari covid19.go.id, Jumat (19/11/2021).
Wiku mengatkan, untuk saat ini pemerintah terus memfokuskan upaya dalam mencapai target vaksinasi sebesar 70%, dari populasi penduduk penerima vaksin dosis pertama. Target ini diharapkan tercapai pada akhir Desember 2021 mendatang.
“Sekali lagi pemerintah menegaskan bahwa vaksin adalah hak setiap warga negara dan tidak akan dipungut biaya bagi target penerimanya,” tegas Wiku.
Sampai 18 November 2021, dari target 208.265.720 orang sasaran vaksin, sebanyak 132.073.986 orang telah mendapatkan vaksin dosis pertama. Sementara dosis kedua baru 86.335.923 orang.
Untuk perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, mencapai 4.253.345 kasus. Jumlah pasien sembuh tercatat 4.100.321 orang dan meninggal 143.709 jiwa.
Libur Nataru
Menjelang periode libur natal dan tahun baru (Nataru) 2022, menurut Wiku sejauh ini aturan mobilitas dalam negeri masih merujuk ke Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 22 Tahun 2021. Pada prinsipnya pemerintah menimbang perkembangan kasus COVID-19 yang dinamis.
Jika diperlukan, akan dilakukan penyesuaian kebijakan butir kebijakan dengan menimbang pula peluang penularan lainnya, untuk dapat diantisipasi semaksimal mungkin. (ytn)