JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Menteri Sosial Tri Risma Harini menegaskan, semua anak harus dididik sejak awal untuk tidak melakukan perundungan kepada penyandang disabilitas. Alasannya, diskriminasi masih kerap terjadi terhadap kelompok ini.
“Di sekolah kita diajarkan bahwa kita ini bermacam-macam. Jika diajar kalau manusia bermacam-macam sejak dini. Saya yakin saat mereka dewasa, mereka akan tetap menghargai orang yang berbeda dengan mereka, termasuk penyandang disabilitas,” tandas Risma dikutip dari antara, Kamis (2/12/2021)
Lebih lanjut, Risma mengatakan jika pendidikan anti-bully dan anti-diskriminasi dilakukan sejak dini. Maka perilaku menghargai orang lain tersebut, akan terbawa sampai dewasa.
Menuruut Risma, Kementerian Sosial (Kemensos) akan terus memfasilitasi penyandang disabilitas dengan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan para difabel. Sampai saat ini, pihaknya telah mendistribusikan sekitar 6.000 alat bantu, kepada penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.
“Kemarin kami juga meminta data dari pemerintah daerah, agar penyandang disabilitas mendapatkan bantuan program keluarga harapan (PKH). Yang sudah masuk itu telah seluruhnya kami berikan, kalau ada yang belum, silakan diberikan pada kami datanya,” imbuh Risma.
Risma berjanji pada 2022, Kemensos akan menyalurkan lebih banyak alat bantu kepada penyandang disabilitas. Untuk itu, ia meminta kepada dinas sosial di seluruh daerah, mendata secara rinci siapa penyandang disabilitas berdasarkan nama, alamat, dan kebutuhan.
Di 2022 pemerintah menganggarkan Rp1 triliun, untuk bantuan sosial melalui Kemensos. Dari dana tersebut, Kemensos akan menyalurkan sekitar Rp400 miliar, untuk membantu penyandang disabilitas. (ytn)