BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan, prakiraan cuaca pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tepatnya periode 25 Desember 2021 sampai 8 Januari 2022, hampir seluruh provinsi di Indonesia kemungkinan mengalami hujan lebat.
Sementara sepanjang 18 sampai 24 Desember 2021. Hampir seluruh provinsi di Sumatera dan Jawa hingga NTT, kecuali Sumatra Selatan dan DKI Jakarta, akan mengalami hujan lebat.
“Seluruh informasi tersebut, dapat diakses melalui aplikasi mobile phone Info BMKG. Di mana kami menyiapkan fitur khusus jalur mudik sepanjang jalan tol atau jalan utama secara real-time. Yang selalu di-update setiap 6 jam atau sewaktu-waktu terdeteksi sinyal ekstrem. Akan diberikan peringatan dini 3 jam sampai 30 menit sebelumnya. Selain aplikasi, (informasi ini-red) ada juga di website atau media sosial juga melalui call center yang dapat ditanyakan,” pesan Dwikorita, dikutip dari laman BMKG, Senin (6/12/2021).
Dwikorita menambahkan beberapa informasi terkait BMKG yang telah menyiapkan infografis tentang cuaca di lokasi wisata, 10 destinasi wisata super prioritas, serta special event. Kemudian, terdapat juga prakiraan cuaca pelabuhan dan jalur penyeberangan. Dalam fitur khusus di dalam aplikasi mobile phone atau multimoda lainnya, serta informasi cuaca penerbangan terintegrasi telah disiapkan di website.
Selain itu, tersedia juga informasi mengenai gempa bumi dan tsunami dengan sebaran aloptama monitoring gempa bumi (seismograf), di 411 lokasi di Indonesia serta sebaran warning receiver system (WRS) di 425 lokasi.
Untuk saat ini sampai Maret 2022, kata Dwikorita menurut pantauan BMKG, tren pembentukan badai tropis semakin meningkat.
“Bulan Desember (2021) hingga Maret (2022) merupakan periode munculnya badai tropis, di wilayah Samudera Hindia selatan Indonesia. Dampak tidak langsung dari badai tropis tersebut dapat dirasakan hingga wilayah Indonesia dan dikhawatirkan dapat berpengaruh, terhadap keselamatan transportasi maupun masyarakat, termasuk saat periode Nataru,” ucap Dwikorita. (ytn)