BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – ITB kembali menggelar Open House Pendidikan ITB 2022 pada 7 sampai 9 Januari 2022, kegiatan ini berlangsung secara hybrid di tiga lokasi yaitu ITB kampus Ganesa, Jatinangor, dan Cirebon. Dihadiri siswa-siswi SMA, orang tua siswa serta guru SMA.
Ketua pelaksana Open House ITB 2022 Indria Herman S.T., M.T., Ph.D., mengatakan, tema yang diangkat dalam Open House 2021 “multikampus”. Melalui kegiatan ini, ia berharap para calon mahasiswa dapat mengupas cara masuk, persyaratan, fasilitas, dan program studi yang ada di ketiga kampus.
Setiap kampus mempunyai studi dan khas mereka sendiri, sehingga kolaborasi antara ketiga kampus dapat dieksekusi.
Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D menjelaskan open house tahun ini dilaksanakan secara hybrid dengan pesan ketiga kampus sama dari segi kegiatan dan kualitas sebagai sarana siswa-siswi untuk berkarya dan berprestasi.
“ITB adalah happy place bagi banyak orang dan wadah bagi sivitas akademik untuk belajar, semoga siswa-siswi dapat ikut serta belajar di happy place ini dan membangun negara ini menuju Indonesia emas,” imbuhnya seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Sabtu (8/1/2022).
Prospek kerja
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., menambahkan bahwa prospek kerja adalah salah satu faktor ITB dalam penerimaan mahasiswa. Di ITB, tracing diperlakukan kepada mahasiswa dan alumni, di mana pekerjaan dan performa diamati.
“Ada Career Center di ITB yang meyediakan informasi dan link kerja dalam negeri maupun luar negeri,” katanya.
Hal lain yang juga menjadi faktor penerimaan mahasiswa di ITB, pengembangan diri yang sangat bermanfaat bagi pekerjaan ke depannya. Melalui program-program kemahasiswaan di luar kelas, mahasiswa dapat mengasah soft skills dan melengkapi hard skills yang diperoleh dalam kelas untuk berinteraksi dan berbagi ilmu dengan orang-orang.
“Oleh karena itu jangan dikira masuk ITB hanya belajar sains dalam kelas. Di ITB, akan mendapatkan ilmu-ilmu lengkap sebagai seorang manusia,” sambungnya.
Kegiatan kemahasiswaan di ITB terintegrasi dengan pendidikan kurikulernya, untuk mempersiapkan generasi penerus yang akan mengambil alih tongkat kepemimpinan dan pelaksana pembangunan nasional. Dari situ, mahasiswa mempunyai kemampuan beradaptasi dan pengembangan teknologi.
Kualitas subjek studi yang berjalan erat dengan proses pendidikan pun penting bagi perkembangan. Sebagai universitas riset, ITB memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk bertemu dengan tokoh-tokoh alumni melalui kegiatan kemahasiswaan. (ytn)