CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 20 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Undip Kembangkan Jahe sebagai Antikanker

Yatni Setianingsih
22 Januari 2022
Undip Kembangkan Jahe sebagai Antikanker

Ilustrasi jahe (foto : https://pixabay.com/id/photos/jahe-jahe-segar-makanan-organik-5108742/)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Universitas Diponegoro (Undip) tengah mengembangkan nano shogaol jahe sebagai ramuan antikanker. Kajian ini dilakukan selama tiga tahun, yaitu mulai 2020 sampai 2022. Penelitian jahe sebagai obat kanker ini didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

“Untuk tahun ketiga kami akan bekerjasama dengan orang-orang farmasi dan pemerintah untuk membuat obat herbal nano shogoal Jahe menjadi obat berbentuk kapsul sehingga mayarakat dapat membeli dengan mudah dengan harga terjangku. Semoga bisa membantu masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang untuk sembuh dari penyakit kanker,” kata  Ketua Tim Penelitian, Mohamad Endy Yulianto, S.T., M.T seperti dikutip PASJABAR dari laman undip, Sabtu (22/1/2022).

Ide lahirnya penelitian ini, katanya terkait keprihatinan mahalnya biaya kemoterapi yang harus ditanggung penderita kanker di Indonesia. Selain mahal, bahan baku yang dipakai pada proses penanganan pasien kanker 90 persen masih harus diimpor.

Baca juga:   Dibalik Pahitnya Pare Ada Segudang Manfaat Untuk Kesehatan

“Pengalaman adik kandung saya sendiri, saat melakukan kemoterapi dalam sebulan bisa mengeluarkan uang antara Rp 30 juta hingga Rp 60 juta, padahal biaya itu sudah ada diskon. Maka kita bisa bayangkan untuk membeli obat tersebut apabila secara finansial kurang mencukupi dapat memberatkan masyarakat,”

“Dari pengalaman itulah, saya mencoba mengupayakan memanfaatkan hasil alam di Indonesia yang sangat kaya manfaatnya salah satunya adalah tanaman Jahe. Dari situlah kami bersama tim melakukan pengembangan shogaol jahe melalui senyawa biokatif sebagai obat herbal untuk kemoterapi bagi para penderita kanker,” sambungnya dosen vokasi ini.

Kemandirian bangsa

Menurut dia, produksi nano shogaol jahe merupakan salah satu upaya peningkatan kemandirian bangsa dalam pemenuhan obat dan bahan baku obat yang berdaya saing tinggi. Produksi ekstrak senyawa aktif jahe, mampu meningkatkan harga produk hingga 80,8 kali lebih tinggi dibandingkan apabila dijual dalam bentuk rimpang jahe.

Baca juga:   Sehat dan Bergizi Buah Alpukat Cocok Disantap Setiap hari

Perlu diketahui, produk-produk derivatif jahe seperti shogaol dan 6 gingerol di pasaran harganya sangat mahal, untuk  shogaol Rp. 10.640.000/10 miligram, sedangkan gingerol Rp. 8.806.500/10 miligram. Padahal produk tersebut sangat dibutuhkan dalam proses kemoterapi.

“Untuk itu perlu pengembangan produk nano shogaol sebagai antikanker dengan pengembangan high efficient system fotoekstraksi-uv menggunakan pelarut air subkritis. Karena shogaol pada Jahe ini sangat luar biasa dan mampu mengembor kanker dengan adanya shogaol melalui bioaktif pada Jahe. Sehingga ini dapat membantu terapi untuk penyembuhan bagi para penderita kanker itu sendiri,” jelasnya.

Alasan shogoal jahenya dibuat nano, ia menjelaskan pada saat delivery obat tersebut ke dalam tubuh bisanya kalau sudah kemo tubuh sangat rentan dan akut dan kadang suhu tubuh tinggi dan tidak stabil. Sehingga untuk masuk ke dalam, obat itu belum sampai yang ditargetkan senyawanya bisa pecah duluan.

Baca juga:   RSHS Segera Punya Gedung Khusus Kanker

“Maka dari itu saya bersama tim mencoba mengubah senyawa shogaol untuk dinanokan dengan dilindungi dan dilapisi sehingga ketika menggunakan obat ini bisa sampai ke target yang dituju,” imbuhnya.

Proses pembuatan

Untuk mengubah nano, ada beberapa terobosan salah satunya dengan pengembangan high efficient system fotoekstraksi-uv menggunakan pelarut air subkritis. Metode ini juga memastikan kehalalan produk karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) sering menanyakan apakah obat itu menggunakan pelarut alkohol atau etanol.

Penggunaan pelarut sistem fotoekstraksi-uv dengan air subkritis diantaranya karena pelarut tidak bersifat toksik, pelarut murah, mudah diperoleh, ketersediaan melimpah, memiliki kemurnian tinggi. Dapat di-recycle dan mudah di-handling, memiliki polaritas yang mendekati polaritas alkohol, memiliki viskositas dan tegangan permukaan rendah, meningkatkan difusivitas hingga 10 kali dibanding air biasa, bahkan meningkatkan laju perpindahan massa, penyerapan dalam partikel matrik, dan selektivitas. (*/ytn)

 

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: JahekankerkesehatanUndip


Related Posts

Kondisi Kate Middleton Mulai Membaik Setelah Jalani Preventative Chemotherapy
HEADLINE

Kondisi Kate Middleton Mulai Membaik Setelah Jalani Preventative Chemotherapy

23 April 2024
Kate Middleton Memutuskan Sendiri Waktu untuk Mengumumkan Kondisinya
PASDUNIA

Kate Middleton Memutuskan Sendiri Waktu untuk Mengumumkan Kondisinya

24 Maret 2024
Kate Middleton Mengidap Kanker, Sempat Jalani Operasi Perut
HEADLINE

Kate Middleton Mengidap Kanker, Sempat Jalani Operasi Perut

23 Maret 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Ribuan Warga di Kota Cimahi Antre Pembagian Beras Gratis

Ribuan Warga di Kota Cimahi Antre Pembagian Beras Gratis

2 tahun yang lalu
zona bebas emisi

Pemprov Jabar Perluas Kebijakan Zona Bebas Emisi ke Seluruh OPD Mulai Oktober 2024

8 bulan yang lalu
109 Industri Pariwisata Indonesia Ikuti ITB Berlin 2021

109 Industri Pariwisata Indonesia Ikuti ITB Berlin 2021

4 tahun yang lalu

SMPN 11 dan SMAN 25 Bandung Juara Liga Sepak Bola Pelajar

6 tahun yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Program TJSL KAI Daop 2 Dukung Masyarakat dan Alam
HEADLINE

Program TJSL KAI Daop 2 Dukung Masyarakat dan Alam

20 Mei 2025

Bandung, www.pasjabar.com -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program sosial dan lingkungan...

PTDI Perkuat Kerja Sama Dirgantara di LIMA 2025 Malaysia

PTDI Perkuat Kerja Sama Dirgantara di LIMA 2025 Malaysia

20 Mei 2025
Ramadhan Sananta Tiba di Bali untuk TC Timnas Indonesia

Ramadhan Sananta Tiba di Bali untuk TC Timnas Indonesia

20 Mei 2025
SPDP Kasus Ridwan Kamil Diterima Kejati Jabar

SPDP Kasus Ridwan Kamil Diterima Kejati Jabar

20 Mei 2025
Stefano Lilipaly Kembali Perkuat Timnas Indonesia

Stefano Lilipaly Kembali Perkuat Timnas Indonesia

20 Mei 2025

Highlights

SPDP Kasus Ridwan Kamil Diterima Kejati Jabar

Stefano Lilipaly Kembali Perkuat Timnas Indonesia

LKPJ 2024 Dibahas, DPRD Kota Bekasi Sorot Sejumlah OPD

Ragnar dan Elkan Absen Bela Timnas Indonesia Lawan Tiongkok

Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab Meninggal

Empat Film Indonesia Melaju ke Festival Film Internasional Venesia 2025

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.