BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Perkuliahan semester I tahun akademik 2022/2023, ITB merencakan perkuliahan 100 persen hybrid untuk seluruh mata kuliah.
“100 persen hybrid ini sebenarnya bukan karena faktor pandemi, tetapi merupakan bagian menuju akademik ITB 4.0,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Senin (4/4/2022).
Ia menerangkan, dalam pelaksanaannya dosen akan hadir di kelas sementara jumlah mahasiswa yang hadir akan disesuaikan dengan kondisi COVID-19. Upaya tersebut perlu dilaksanakan dalam rangka mempertahankan dan menguatkan atmosfer akademik di ITB.
Lebih lanjut, ia mengatakan selayaknya atmosfer akademik di ITB tidak terpengaruh oleh pandemi. Untuk itu, sistem akademik ITB harus mampu beradaptasi dengan kondisi dinamis. Antara lain dinamis dari aspek pelaksanaan, metode pembelajaran, jadwal, ruangan, dan lain-lain. Tetapi tetap mempertahankan target capaian pembelajaran lulusan (CPL) sesuai amanat kurikulum.
Akan tetapi, lanjutnya, terdapat tantangan dalam implementasi perkuliahan 100 persen hybrid yaitu pertama dari segi jaringan internet yang harus cepat dan handal di seluruh area di 3 kampus ITB (Ganesha, Jatinangor, dan Cirebon). Kemudian kedua dari sisi Learning Management System (LMS) Edunex juga harus handal dan mudah diakses dari mana saja.
”Kedua hal ini wajib ada dan tidak bisa ditunda,” imbuhnya.
Tantangan selanjutnya adalah keberadaan co-working space area. Area ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang bekerja bersama dalam linkungan kerja yang nyaman.
“Satu hal lagi yang kita rencanakan dalam jangka yang akan panjang kita upayakan konsep open innovation laboratories yang sifatnya resouce sharing culture,” tutupnya. (*/ytn)












