GARUT, WWW.PASJABAR.COM – Gubernur Jabar Ridwan Kamil memperkirakan, puncak arus balik di semua jalur di Jabar terjadi Sabtu (7/5/2022). Sementara hari ini atau Jumat (6/5/2022) merupakan awal puncak arus balik mudik.
Ia mengatakan bila melihat grafik, jumlah kendaraan hari ini hampir sama saat puncak arus mudik pada 29-30 April lalu.
“Kalau lihat grafiknya di hari ini, sudah hampir sama dengan puncak arus mudik tanggal 29-30 April 2022 lalu, tinggi sekali, hari ini juga hampir sama. Kami memperkirakan puncaknya hari ini dan besok,” katanya.
Rata-rata pemudik balik mengarah ke Jabodetabek khususnya Jakarta. Ia mengemukakan, pemudik balik yang melintasi Jabar wilayah utara, dari arah timur menuju Jakarta paling banyak. Dibanding dari Bandung Raya dan dari arah Merak Banten yang menuju Jakarta.
“Jadi rata-rata masuk Jakarta, persentasenya tetap paling banyak dari arah timur sekitar 70 persen,” sambungnya.
Adapun untuk jalur selatan, saat ini, masih terjadi kemacetan di wilayah Gentong dan Malangbong. Sementara di Kadungora Garut kemacetan terjadi di perlintasan kereta api Kadungora.
Ia menuturkan, di luar jalur tersebut, situasi arus lalu lintas relatif masih terkendali. Ia pun mengapresiasi langkah Polres Garut dan Polres Tasikmalaya yang efektif mengurai kemacetan yakni mengalihkan arus yang melewati Gentong dari arah Tasikmalaya ke jalur Singaparna.
“Memang tidak bisa dihindari karena meningkatnya jumlah kendaraan terjadi kemacetan, khususnya di Gentong. Tapi, di luar itu, relatif aman terkendali. Kalau di Garut, kata Pak Kapolres Garut, paling di titik pelintasan kereta api Kadungora,” katanya.
Ridwan Kamil juga mengimbau kepada pemudik balik yang lelah, untuk segera beristirahat di pos terpadu agar tidak menyebabkan kemacetan. Diketahui salah satu penyebab kemacetan adalah banyaknya pemudik yang memaksakan beristirahat di rest area, walaupun sudah penuh dan parkir di bahu jalan.
“Saya imbau pada pemudik balik kalau lelah istirahat, tapi jangan di bahu jalan karena salah satu yang bikin macet itu di rest area yang mengular dan memaksakan diri istirahatnya di bahu jalan,” imbaunya. (*/ytn)