BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Emmeril Kahn Mumtadz lahir 25 Juni 1999 New York, saat sang ayah Ridwan Kamil tengah menempuh pendidikan di program S2 Universitas California, Berkeley. Eril sapaan akrabnya merupakan anak sulung dari Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.
Mengutip siaran pers Humas Pemprov Jabar, Eril kecil dikenal sebagai anak yang tekun mencari ilmu dari satu tempat ke tempat lain. Sepulang sekolah, ia akan langsung mengikuti les. Sedangkan pada akhir pekan, ia akan berlatih renang.
Jadwal belajar dan latihan yang padat tidak pernah membuat Eril mudah mengeluh. Ia selalu bersemangat dan mengingat betul kapan ia harus les atau berlatih renang. Satu banyak kelebihan Eril adalah daya ingatnya yang kuat. Sekali baca, ia langsung hafal apa yang dipelajarinya.
Berbekal ketekunan dan keuletan itu, Eril selalu berprestasi secara akademi, baik saat bersekolah di SD dan SMP Pondok Pesantren Darul Hikam Bandung maupun SMA Negeri 3 Bandung.
Eril bukan anak yang sering mengumbar mimpi atau cita-citanya. Eril adalah anak mandiri. Ketika mengejar cita-citanya, Eril tak pernah meminta ini-itu. Ia akan berusaha sendiri dengan sekeras-kerasnya, sebaik-baiknya.
Ambil contoh saat Eril ingin berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia tidak pernah berkata-kata pada banyak orang, termasuk sepupu terdekatnya. Namun, ia tiba-tiba memberi kabar bahwa ia masuk ITB dengan jerih payahnya sendiri.
Cita-cita
Meski sempat bercita-cita menjadi Arkeolog karena ingin menjelajahi dunia, Eril memilih untuk fokus di bidang mesin. Ada harapan besar, suatu saat nanti, ia bisa menjadi seperti idolanya, B.J Habibie.
Eril termasuk mahasiswa yang aktif di kampus. Ia kerap terlibat dalam beberapa kegiatan kampus seperti menjadi anggota Kabinet KM ITB selama dua tahun sejak 2017-2019. Selain itu, Eril juga menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Mesin ITB.
Di tahun 2020, Eril menjadi asisten laboratorium Mekatronika FTMD ITB. Di tahun yang sama juga, Eril menjadi ambassador kampus Skill Up sejak Oktober 2020 hingga Februari 2021.
Sambil berkuliah, Eril sempat magang di beberapa perusahaan seperti PT Pindad pada periode Januari-Maret 2021 dan Badak LNG, Bontang Kalimantan Timur sejak Juli hingga September 2021.
Kendati sibuk berkegiatan di kampus, rasa kemanusiaan Eril tetap membara. Ya, ia merupakan pendiri Jabar Bergerak (Jaber) Zilenial. Jaber Zilenial adalah sebuah organisasi relawan pemuda yang bergerak di bidang kemanusiaan dan pendidikan.
“Buat organisasi relawan @jaberzillenial, berawal karena ingin punya organisasi yang mewadahi anak muda untuk membantu masyarakat terutama saat masa pandemi Covid-19 yang gapunya banyak pilihan,” tulis Eril di akun instagram pribadinya.
Dalam kesehariannya, Eril dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sederhana. Eril selalu senang untuk membantu sesama. Sifat ramah Eril juga membuat ia mudah bergaul dan disukai banyak orang.
Eril sangat menyukai sepak bola. Ia sering menggiring maupun menendang bola dari satu lapang ke lapang lain. Barcelona menjadi klub favoritnya. Jika Barcelona bermain, ia akan menyaksikan langsung di depan televisi. Sorak-sorainya selalu berdentum untuk menyambut kemenangan maupun keberhasilan Barcelona.
Selain sepak bola, Eril memiliki hobi bermain musik dan bermain game console. Ia terampil memainkan saxophone. Dalam beberapa kesempatan, ia kerap menampilkan kemampuannya bermain Saxophone.
Kamis, 26 Mei 2022, Eril hilang saat berenang di Sungai Aare, Kota Bern Swiss, kedatangannya ke Swiss untuk mencari sekolah program S2 nya setelah lulus dari ITB. Dan pada hari Jumat, 3 Juni 2022, Eril dinyatakan telah meninggal dunia seiring keluarga telah mengikhlaskan Eril dan berkonsultasi dengan para ulama. Seruan shalat ghaib kemudian diumumkan karena hingga dinyatakan meninggal dunia, Eril belum ditemukan. (*/ytn)