BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sejumlah warga mengeluh pasca pemerintah kembali menaikkan harga LPG nonsubsidi 12 kilogram dan Bright Gas 5,5 kilogram. Pasalnya warga harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membeli gas tersebut
Saat ini harga LPG nonsubsidi 12 kilogram di Kota Bandung mencapai Rp213.000. Sedangkan untuk Bright Gas 5,5 kilogram mencapai Rp100.000. Kenaikan berkisar Rp2.000.
Salah satu pembeli, Ramlan menyebut kenaikan gas elpiji nonsubsidi ini sangat berat terlebih tidak ada sosialisasi jauh-jauh hari.
“Berat sih, soalnya harus ngeluarin uang belanja dapur lebih dari biasanya,” ucap Ramlan, Selasa (12/7/2022).
Meski terasa berat karena kenaikan harga gas nonsubsidi ini, dia berharap agar ketersedian barang selalu ada dan tidak dipersulit saat membeli.
Sebelumnya diberitakan harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per kilogram.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan alasan kenaikan harga BBM dan elpiji nonsubsidi karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.
Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai 117,62 dolar AS. Lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.
Sementara itu, harga elpiji berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.
Irto mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif. Jika dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia. (uby)