BANDUNG, PASJABAR.COM — Paguyuban Pasundan dan Daya Masyarakat Sunda (Damas) akan menggelar lomba kawih atau lagu Sunda. Para pesertanya adalah anak-anak.
Lewat lomba itu, diharapkan generasi muda, terutama anak-anak, akan mencintai budaya lokal yang jadi identitasnya. Sehingga, budaya lokal diharapkan tidak luntur karena tergerus budaya asing.
“Jangan sampai masyarakat ini tercerabut dari budayanya (karena) lebih banyak mengonsumsi modernitas ketimbang lokalitas,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menerima Pengurus Besar Paguyuban Pasundan dan Damas di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Rabu (6/2/2019).
Lomba kawih Sunda itu jadi salah satu langkah nyata Paguyuban Pasundan dan Damas dalam melestarikan budaya Sunda. Rencananya, lomba akan digelar pada Maret mendatang di Gedung Sate.
Tapi, perlu pembahasan lebih lanjut agar lomba bisa terlaksana. Pria yang akrab disapa Emil itu pun berharap lomba bisa diikuti banyak anak-anak yang kelak akan jadi penerus generasi bangsa.
Ia kemudian berpesan agar lomba dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat anak-anak jadi peserta. Selain itu, peserta juga diharapkan memahami lagu yang dibawakannya.
“Caranya harus dicari yang membuat anak-anak generasi bari ini nyaman dan paham,” ungkap Emil.
Emil sendiri melalui Pemprov Jawa Barat akan memberi dukungan besar agar lomba kawih Sunda anak-anak terlaksana. Mulai dari segi anggaran, tempat, sosialisasi, serta berbagai hal terkait lainnya siap diberikan. (ors)