CIMAHI, PASJABAR.COM — Menjalani hidup rupanya bukan hanya sekedar melewatkan hari demi hari begitu saja. Bagi siswi SMK Pasundan 1 Cimahi, Jurusan Akuntansi kelas X yang bernama lengkap Syafa Marwati Tsaniah, atau yang akrab “Syafa” ternyata hidup mengajarkanya banyak hal.
“Menjadi pribadi yang kuat, tidak mudah putus asa, berjuang semaksimal mungkin dan bekerja keras adalah hal-hal yang saya maknai dari perjalanan hidup yang telah saya lalui selama ini,” terang gadis kelahiran Cimahi,15 Agustus 2003.
Pemilik tinggi 159 CM ini pun bercerita bahwa ia melakukan hal-hal yang ia sukai, dimulai ketika ia menduduki bangku SMP. Ia aktif mengikuti ekstrakulikuler PASKIBRA dan dari sana setiap kali berlomba. Ia selalu membawa pulang piala baik ditingkat kota, kabupaten,dan provinsi.
Beberapa diantaranya yakni, pada Maret 2017 lalu, ia menjadi juara harapan 2 Bina Tingkat Jawa barat, di Bulan April 2017 ia menjadi juara 1 Madya Tingkat Jawa barat, DKI Jakarta,& Banten, pada bulan Mei 2017 ia menjadi juara 2 Madya Tingkat Jawa Barat, pada Oktober 2017 menjadi Juara 3 BinaTingkat Jawa Barat dan pada Desember 2017 menjadi juara 1 Madya se Jawa Barat.
Di waktu yang lain Syafa pun sempat mengikuti lomba musikalisasi puisi antar kelas dan mendapatkan juara.
Saat ia masuk SMK, ia mengikuti seleksi untuk lomba puisi tingkat Jawa Barat, berkat pengalamannya di SMP, ia pun terpilih untuk mewakili sekolah dan mendapat juara 2.
“Kegemaran saya berpuisi, diawali dari kelas IX SMP. Pada awalnya saya di tes di kelas saat pelajaran bahasa Indonesia, kemudian guru menganjurkan saya untuk mengikuti lomba classmeeting dan saya menjadi juara,” terangnya.
Penfavorit warna abu-abu serta penyuka Ayam Geprek buatan ibunya ini pun mengaku bahwa ia juga hobi berolah raga diantaranya bermain futsal dan latihan beladiri.
“Saya memiliki mimpi untuk menggapai cita-cita saya, membahagiakan orang tua dan saya ingin menjadi orang sukses serta membuat orang lain bangga terhadap saya,” tandasnya.
Anak ke 5 dari 6 bersaudara ini pun mengulas bahwa ia ingin menjadi polisi wanita, karena ia suka memimpin,dan ia ingin mengayomi masyarakat, agar masyarakat merasa aman dan tertib.
“Untuk kesibukan saat ini selain bersekolah dan mengerjakan berbagai macam tugas setiap harinya. Saya juga mengikuti kegiatan ekstrakulikuler,” terangnya.
Berkenaan tokoh idola, Syafa mengaku bahwa ia mengagumi sosok Syakir Daulay. Sebab menurutnya Syakir adalah pria idaman sebagai seorang penghafal Al-qur’an, suka bersholawat, dan murah senyum.
“Saya juga banyak terinspirasi dari kedua orang tua saya, mereka adalah seseorang yang begitu tangguh berjuang demi saya agar saya bisa bersekolah tinggi dan sukses,” jelasnya.
Selain itu, Syafa pun berterimakasih kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang selalu mendukungnya, bagaimanapun keadaaannya, agar ia bisa bangkit saat terjatuh.
“Saya bisa menjalani kehidupan ini dengan lebih bersemangat dan rasa syukur karena saya yakin bahwa saya harus berusaha dan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Saya juga selalu berupaya untuk tersenyum meski berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan saya untuk tersenyum. Satu hal yang saua ingat di dalam hati saya untuk tidak pernah mengeluh dengan apa yang didapatkan,” pungkasnya sore itu, beberapa waktu usai jam sekolah. (Tan)