BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Rabu (21/08). Selamat sudah menjadi mahasiswa pascasarjana, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jumlah peminat terbanyak untuk S1,S2 dan S3 diantara PTKIN se-Indonesia, kata Rektor UIN Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.,Ag, dalam sambutan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) pascasarjana 2024. Acara ini menghadirkan pemateri Ketua dan Sekretasris Senat Universitas Prof. Dr. H. Mahmud, MSi dan Prof. Dr. H. Asep Muhyiddin, M.Ag., dilaksanakan di Aula Anwar Musaddad, Kampus 1 UIN SGD, pada hari Rabu. mulai pukul 07.00 WIB.
Selain jajaran Pimpinan dan struktur Pascasarjana, Direktur Pascasarajana yang hadir pada penyelenggaraan PBAK ini, Direktur Pascasarjana Prof. Dr. H. Ahmad Sarbini, M. Ag., wakil Direktur 1 Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag., Wakil Direktur 2 Prof. Dr. H. Aden Rosadi, M.Ag., dan Prof. Dr. H. Dindin Solahudin, MA.selaku wakil Direktur 3, hadir para ketua dan Sekretaris Prodi S2 dan S3. Acara ini dihadiri juga oleh oleh wakil Rektor 1, Dr. Dadan Rusmana, M.Ag, dan wakil Rektor III, Prof. Dr. Husnul Qodim, S.Ag., M.A,
Tema PBAK ini adalah Atmosfer pascasarjana berorientasi Rahmat bagi semesta, ujar Direktur Pascasarjana mengawali sambutannya, tema ini diusung sebagai bentuk akomodasi dari animo peminat berjumlah 1102 orang yang mendaftar, juga membangun kultur atmosfer akademik ketika studi di pascasarjana. Lebih lanjut Prof. Ahmad Sarbini menyampaikan, PBAK ini laksanakan secara Hybrid, bisa disaksikan juga online untuk mahasiswa asing dari luar negeri dan mahasiswa dari luar Pulau Jawa. PBAK ini dilaksanakan dalam dua sessi, yaitu sessi Pengenalan budaya akademik, mengenai kebijakan-kebijakan akademik, regulasi-regulasi terkait, keputusan, etika akademik dan lain sebagainya. Dan, sessi Academic Governance, yang disampikan oleh prodi masing-masing. Ucapan terimakasih disampaikan kepada rektorat, senat universitas, jajaran pasca, terutama formaca atas terselenggaranya acara ini, pungkas Prof. Ahmad Sarbini.
Selamat sudah menjadi keluarga UIN, sambut Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada mahasiswa PBAK Pascasarjana. Untuk lebih mengetahui Kampus UIN, silahkan membuka media publikasi informasi UIN di media sosial Instagram facebook twitter tiktok, website, ppid, salam, dan media publikasi lainnya. Pimpinan UIN Bandung ini juga mengenalkan gedung rektorat, gedung bodas, yang berlokasi di kampus 2, kemudian sejarah IAIN / UIN Bandung, Gedung-gedung yang berada di kampus 1 dan 2, termasuk gedung pascasajana yang berdiri kokoh di Kampus 2 bersebelahan dengan Masjid al Jabar, yang merupakan ikon dan kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Kemudian fakultas-fakultas yang ada, 9 fakultas, dan Pascasarjana yang memiliki 18 prodi, imbuhnya. UIN memiliki 85 guru besar, 945 doktor dan magister, 448 administratif, lebih dari 36.000 student body, memiliki mahasiswa asing dari berbagai negara, juga sudah melakukan berbagai kerjasama Internasional, dan Akreditasi PT sudah Unggul, sebagai bentuk upaya Ngapung ka Jomantara, pungkas Prof. Rosihon. Kuliah di S2 dan S3 itu berbeda, atmosfernya berbeda, budaya akademiknya, riset karya ilmiahnya, pengerjaan tesis dan disertasinya. Dalam paparannya Prof. Rosihon yang juga dikenal sebagai Kyai ini menjelaskan, Ayat al Qur’an dalam surat al Mujadalah ayat 11, ‘Ya ayyuhalladzina amanu idza qila lakum tafassaḫu fil-majalisi fafsaḫu yafsahillahu lakum, wa idza qilansyuzu fansyuzu yarfa’illahulladzina amanu mingkum walladzina utul-‘ilma darajat, wallahu bima ta’maluna khabir’, Pengetahuan bisa didapatkan secara luas dan tidak terbatas dari siapa saja sesuai kompenetnsinya, dengan menulusuri pencarian secara mendalam, dan sekarang harus dengan bacaan literatur-literatur termasuk jurnal-jurnal. Rektor UIN ini menyampaikan harapan, mudah-mudahan dalam 2-3 tahun lagi saat wisuda bertemu lagi di gedung ini, ia menutup sambutannya sekaligus membuka dengan basmalah dan al fatihah bersama acara PBAK Pascasarjana tahun 2024.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan talkshow tantangan dan motivasi studi pascasarjana, dengan menghadirkan pembicara Prof.Dr. H. Mahmud, MSi yang juga sebagai Ketua Senat Universitas, dan Prof. Dr. H. Asep Muhyiddin, M.Ag yang juga sebagai Sekretaris Senat Universitas, talkshow ini dipandu oleh Prof.Dr. Yusuf Wibisono, M.Ag
topik ini disuguhkan karena ada kekhasan, local wisdom studi di pascasarjana, pandu Prof. Yusuf yang juga sebagai ketua prodi S3 Studi Agama-agama ini mengawali acara, para mahasiswa S2 dan S3 ini akan menjadi intelektual muslim, ulul albab, perlu adanya keseimbangan akal, rasa dan hati, kebermanfaat dan kemashlahatn untuk semua, dalam menciptakan rohmatan lil’alamiin, kata Prof. Asep Muhyiddin dalam paparannya. Tantangan kita adalah menampilkan Islam yang shalihun li kulli zaman wa makan, yang sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi zaman, tegas Prof. Mahmud. Bagaimana keberhasilan dan kesuksesan Nabi Muhammad, bagaimana mengaktualisasikan pesan-pesan ajaran Islam supaya shalihun likulli zaman wa makan, kata pemateri yang pernah menduduki Jabatan Rektor UIN ini, kebiasaan itu penting seperti Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, adalah sebuah buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R. Covey, kebiasaan dalam kedisiplinan, tepat waktu, berprilaku baik, Prof Mahmud lebih lanjut menegaskan pentingnya mengintegrasikan pesan-pesan yang terkandung dalam al Qur’an, urusan fardlu kifayah penting untuk urusan dunia.
Pada segmen materi talkshow selanjutnya, diisi oleh jajaran pimpinan Pascasaraja, Direktur Pascasarjana Prof. Dr. H. Ahmad Sarbini, M. Ag., wakil Direktur 1 Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag., Wakil Direktur 2 Prof. Dr. H. Aden Rosadi, M.Ag., dan Prof. Dr. H. Dindin Solahudin, MA.selaku wakil Direktur 3, dimoderatori oleh Prof. Dr. H. Ahmad Hasan Ridwan, M.Ag, yang juag sebagai ketua prodi Hukum Islam S3. Moderator mengawali dengan memperkenalkan terlebih dahulu jajaran struktural di Pascasarjana, mulai dari ketua dan sekretaris prodi S2 dan S3, termasuk ketua dan sekretaris penjaminan mutu di Pascasarjana.
PBAK untuk mahasiswa di lingkungan pascasarjana itu lebih luas dan mendalam, ungkap direktur pascasarjana ini. Nanti ada academic governace yang akan disampaikan oleh prodi secara rinci, terarah dan mendalam. PBAK pascasarjana bermakna alih budaya, upgrade dalam peningkatan aspek mutu, naik kelas mutu budaya akademik, imbuh Prof. Sarbini. Tradisi yang berbeda dengan semasa di S1, yaitu mutu tradisi membaca, menulis, dialog, berpikir, dan meniliti lebih ditingkatkan. Pascasarjana merupakan house of knowledge, tempat gudang atau rumah kajian sains dan pengetahuan, untuk menela’ah, mengembangkan, mengeksplorasi, mengkreasi, menginovasi, dan memperkaya khazanah ilmu dan agama. Membangun kultur atmosfer akademik, dengan studi ilmiah yang tinggi, rasa ingin tahu yang tinggi, daya kritis konstruktif, berpikir genuine, berpikir dinamis, tidak statis, tidak kaku dan jumud, berdialektika dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan zaman.
Cita-cita, harapan, tujuan itu penting, untuk apa kuliah saya ini, harus niat yang ikhlas, kata Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag. Sumberdaya pascasarjana, memiliki dosen-dosen yang qualified, kompeten, profesiolitas akademik yang memadai. Lebih lanjut wakil direktur 1 ini menjelaskan bahwa proses kuliahan diorientasikan dalam kultur dan atmorfer akademik, dalam bentuk seminar, presentasi dan diskusi, kajian-kajian ilmiah baik teks dan konteks, juz’iyah nya masing-masing individu mengekspolarsi dan mengembangkan diri dalam atmosfer akademik di pascasarjana. Sistem pembelajaran, team teaching oleh berbagai kompetensi dosen, filosofinya sinergitas, kolaborasi. Tingkat kualitas, bagi yang mendapatkan nilai cumlaude atau Mumtaz, harus mempunyai tulisan artikel internasional, apalagi yang terindeks dan berreputasi.
Prof. Dr. H. Aden Rosadi, M.Ag, yang juga sebagai wakil direktur 2 menyampaikan bahwa ada 3 aspek dalam pengelolaan di Pascasarjana, yaitu administrasi, perncanaan,dan keuangan. Perencanaan berhubungan dengan pengembangan dallam hal infra struktur, sesuai dengan renstra pascasarjana yang sudah ditetapkan, mengacu pada renstra UIN yang sudah diputuskan. SDM pasca miliki 117 dosen homebase, ditambah dengan tenaga kependidikan, dan aspek ketiga tentang keuangan sesuai dengan regulasi yang berlaku, nanti mengikuti regulasi selanjutnya yang salahsatunya untuk tahun mendatang mengenai UKT tunggal, pungkas Prof Aden.
Tiga hal penting yang menjadi ciri mahasiswa pascasarjana, yaitu inspiratif, aspiratif, dan apresiatif, pakai ‘f’ ya bukan pakai ‘p’, seloroh Prof. Dr. H. Dindin Solahudin, MA. yang juga sebagai wakil Direktur 3 ini menyampaikan paparan singkatnya, inspiratif artinya ide, gagasan, pikiran yang selalu digerakan dan muncul menjadi inspirasi dalam diri mahasiswa pascasarjana. Aspiratif, mengandung makna sikap selalu terbuka menerima atau pun memberi aspirasi diantara mahasiswa pascasarjana. Dan, apresiatif dalah sikap atau perasaan penghargaan dan penghormatan terhadap sesuatu atau seseorang, sikap apresiatif membentuk tindakan positif dan ekspresi positif diantara mahasiswa pascasarjana. Jadi ciri mahasiswa pascasarjana, inspiratif, aspiratif, dan apresiatif, imbuh Prof. Dindin mengakhiri paparannya.
Acara dua talkshow tersebut, mendapat animo dan atensi yang antusias dari seluruh peserta mahasiswa PBAK Pascasarjana, yang berasal dari berbagai daerah dan latar bekakang, dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada para narasumber pada masing-masing talkshow.
Pascasarjana….excellent, mumtaz, tagline yang digaungkan oleh Prof. Ahmad Ridwan, kemudian diikuti serempak oleh seluruh mahasiswa PBAK Pascasarjana, Acara pembukaan dan orentasi PBAK Pascassarjana 2024 ini pun berjalan dengan lancar dan rileks dan khidmat.***