BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Musim kemarau berkepanjangan yang melanda Kampung Anggararaja, Cipageran, Kota Cimahi, mulai dirasakan dampaknya oleh para petani di daerah tersebut.
Sudah dua bulan lamanya para petani di kawasan Cipageran mengalami dampak dari kemarau panjang ini.
Kekeringan yang melanda menyebabkan sumber mata air mengering, sehingga para petani kesulitan untuk mengairi lahan mereka.
Akibatnya, sejumlah tanaman cabai mengalami pembusukan atau bahkan gagal panen.Hasil panen cabai yang biasanya mencapai 100 kilogram kini menyusut menjadi hanya 50 kilogram saja.
Dalam situasi darurat ini, beberapa petani terpaksa menggunakan air limbah rumah tangga untuk mengairi tanaman mereka, agar cabai tetap mendapatkan pasokan air yang dibutuhkan.
“Kami sangat kesulitan mendapatkan air untuk mengairi kebun kami. Kami berharap pemerintah setempat dapat memberikan bantuan air, karena jika harus membeli air, biayanya sangat besar,” ujar Umin, salah seorang petani di Cipageran.
Para petani berharap pemerintah setempat dapat segera memberikan bantuan air untuk mengatasi masalah ini, karena jika tidak, kerugian yang dialami akan semakin besar dan mengancam mata pencaharian mereka. (uby)