Bandung, www.pasjabar.com – Kementerian Sosial (Kemensos) tengah gencar membangun sekolah rakyat untuk memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat kurang mampu di Indonesia. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menargetkan pendirian 159 sekolah rakyat di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Target ambisius ini diharapkan mampu menjangkau wilayah dari Sabang sampai Merauke, dan Miangas hingga Rote, memastikan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi.
Pada Sabtu sore, Gus Ipul mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama 9 yang berlokasi di Kompleks Sentra Wyata Guna, Kota Bandung. Kunjungan ini menjadi simbol keseriusan Kemensos dalam merealisasikan program tersebut. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 70 sekolah rakyat yang beroperasi sejak 14 Juli 2025. Program ini disambut baik oleh masyarakat, terlihat dari antusiasme pendaftar yang tinggi.
Progres Pembangunan dan Target Realisasi Sekolah Rakyat
Untuk mencapai target 159 sekolah, Kemensos telah merencanakan pembangunan secara bertahap. Menurut Gus Ipul, sebanyak 30 sekolah rakyat tambahan akan diresmikan pada 15 atau 16 Agustus mendatang. Sementara itu, 59 sekolah lainnya ditargetkan selesai pada September 2025. Dengan adanya percepatan pembangunan ini, Kemensos optimistis dapat menyelesaikan target pendirian sekolah rakyat sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Sekolah rakyat ini didesain untuk menjadi solusi pendidikan alternatif bagi anak-anak yang tidak tertampung di sekolah formal atau memiliki keterbatasan finansial. Kurikulum yang diterapkan juga disesuaikan untuk memastikan para siswa mendapatkan pendidikan yang relevan dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan.
Solusi Cepat Atasi Pengunduran Diri Guru dan Murid
Program sekolah rakyat ini juga menghadapi tantangan, salah satunya adalah pengunduran diri guru. Tercatat, 143 guru atau sekitar 9,7% dari total keseluruhan mengundurkan diri. Namun, Gus Ipul memastikan hal ini tidak mengganggu proses belajar mengajar. Pengunduran diri tersebut telah disampaikan secara resmi melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kemensos telah menyiapkan guru pengganti yang siap bertugas. Langkah cepat ini menunjukkan kesiapan Kemensos dalam menghadapi kendala operasional.
Selain guru, ada juga murid yang mengundurkan diri, tercatat sebanyak 115 orang atau 1,4% dari total siswa. Menanggapi hal ini, Kemensos memberikan kesempatan bagi para murid untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka. Sejumlah murid akhirnya kembali setelah mendapatkan keyakinan dari orang tua, meskipun ada juga yang tidak kembali dengan alasan pribadi. Kemensos tetap membuka pintu lebar-lebar bagi mereka yang ingin kembali bersekolah.
Dukungan Masyarakat dan Harapan untuk Masa Depan Pendidikan
Inisiatif pembangunan sekolah rakyat oleh Kemensos ini mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. Kehadiran sekolah-sekolah ini diharapkan dapat mengurangi angka putus sekolah dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak untuk meraih cita-citanya. Dengan visi pendidikan yang merata, Kemensos berupaya menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, terampil, dan berdaya saing.
Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik sekolah, tetapi juga pada kualitas pengajaran dan kesejahteraan siswa. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan penuh dari masyarakat, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk mencerdaskan kehidupan.












