WWW.PASJABAR.COM – LinkedIn kembali menambah koleksi gim teka-teki di dalam aplikasinya dengan merilis “Mini Sudoku”, varian baru dari permainan Sudoku klasik yang dirancang untuk memberi tantangan cepat bagi para profesional.
Mini Sudoku ini dikembangkan bekerja sama dengan Thomas Snyder, juara dunia Sudoku sebanyak tiga kali yang juga dijuluki “LinkedIn Puzzle Master”.
Berbeda dari Sudoku tradisional yang menggunakan papan 9×9, Mini Sudoku hanya memakai kotak 6×6. Dan dirancang untuk diselesaikan dalam waktu 2–3 menit.
“Kami tidak ingin ada teka-teki di LinkedIn yang butuh 20 menit untuk diselesaikan. Kami bukan membuat gim hanya demi gim,” ujar Lakshman Somasundaram, Senior Director of Product di LinkedIn, anak perusahaan Microsoft.
Seperti gim lainnya di LinkedIn, Mini Sudoku menawarkan tantangan harian dengan tingkat kesulitan yang meningkat setiap hari. Serta papan peringkat untuk memicu persaingan sehat di antara rekan kerja, teman, hingga keluarga.
Menurut data internal, 86% pengguna yang memainkan gim LinkedIn akan kembali bermain keesokan harinya. Dan 82% masih aktif bermain setelah seminggu.
Jam bermain terpopuler tercatat pada pukul 07.00 pagi waktu AS bagian timur, dengan generasi Z menjadi kelompok pemain terbesar.
Mini Sudoku menjadi gim keenam yang dirilis LinkedIn sejak tahun lalu, menyusul peluncuran “Zip” pada Maret lalu. Meskipun perusahaan enggan mengungkap jumlah pasti pemain harian, LinkedIn menyebut “jutaan profesional” memainkan gim mereka setiap hari.
Pengembangan Mini Sudoku melibatkan kerja sama dengan Nikoli, penerbit asal Jepang yang memopulerkan Sudoku modern.
Tim LinkedIn bahkan mengunjungi kantor pusat Nikoli di Tokyo dan mengadakan serangkaian pertemuan. Hingga akhirnya melahirkan konsep Sudoku ini yang lebih sederhana namun tetap menantang.
Mengenai Sudoku
Sudoku sendiri memiliki sejarah panjang, pertama kali diperkenalkan pada 1979 di majalah Dell Pencil Puzzles & Word Games dengan nama “Number Place” oleh arsitek asal Indiana, Howard Garns.
Popularitasnya meledak setelah Nikoli menerbitkan versi modifikasinya pada 1984 di Jepang. Dengan nama “Suji wa dokushin ni kagiru” yang kemudian disingkat menjadi “Sudoku”.
Dengan popularitas Sudoku di seluruh dunia dan basis pengguna LinkedIn yang mencapai 1,2 miliar, Snyder optimistis Mini Sudoku akan menjadi salah satu gim terpopuler di platform ini.
“Potensinya besar, karena brand Sudoku sudah dikenal luas sejak awal,” kata Snyder, yang juga pendiri Grandmaster Puzzles dan memiliki gelar Ph.D. di bidang kimia.
Mini Sudoku sudah tersedia di aplikasi LinkedIn mulai pekan ini, eksklusif untuk pengguna platform tersebut. Dengan kemungkinan beberapa teka-teki terpilih akan diterbitkan ulang di majalah Nikoli. (han)









