BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sejumlah warga, terutama ibu rumah tangga, terpaksa menelan rasa kecewa lantaran tidak kebagian gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di salah satu pangkalan di Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Kuota sebanyak 100 tabung yang didistribusikan agen langsung ludes diserbu warga dalam waktu kurang dari 30 menit.
Sri Umi, salah satu warga yang sudah mengantre cukup lama, mengaku kecewa karena tidak mendapatkan gas elpiji meskipun telah datang pagi-pagi.
“Saya sudah lama mengantre, tapi tetap saja tidak kebagian. Bingung harus masak pakai apa di rumah, soalnya di warung dekat rumah juga sudah habis,” keluh Sri Umi.
Senada dengan Sri, Rima, warga lainnya, mengaku harus mencari pangkalan lain karena kehabisan stok.
“Kemana-mana nyari gas sudah nggak ada, padahal kebutuhan dapur nggak bisa ditunda,” ujarnya.
Dani, pemilik pangkalan, mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan tingginya permintaan masyarakat.
“Kami hanya menerima distribusi dari agen sebanyak 100 tabung. Begitu datang, langsung habis dalam hitungan menit. Kami paham warga kecewa, tapi stoknya memang terbatas,” jelas Dani.
Gas elpiji 3 kilogram di tingkat pangkalan Kota Cimahi dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp16.600.
Warga berharap pasokan gas bersubsidi bisa kembali normal agar kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi.
“Kami berharap pemerintah bisa menambah distribusi, supaya nggak perlu rebutan begini setiap hari,” tutup Sri Umi penuh harap. (uby)
