BANDUNG, PASJABAR.COM — Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Pasundan (UNPAS) adalah “Pembela pers”.
Pembela Pers sendiri pada awalnya adalah bagian dari DKM Universitas yang bergerak di bidang media dakwah, dan seiring berjalannya waktu Pembela Pers menjadi lembaga independent sendiri yang bergerak di bidang keislaman dan kesundaan sebagai pokok wajibnya.
Ketua Umum Pembela Pers, Handika Sapta Yasin mengungkapkan bahwa pada mulanya Pembela Pers adalah nama dari tabloid rutin yang diteruskan bernama pembela karena bergerak di bidang pers maka dengan sendirinya akrab di sebut dengan pembela pers.
“Pembela Pers mendapatkan legal standing dari UNPAS pada tahun 2000 dengan pembinanya Wakil Dekan 2 FISIP saat ini, yaitu Pak Sutrisno,” ungkapnya saat ditemui Pasjaar, belum lama ini.
Adapun visi misi pada awal berdirinya Pembela Pers adalah berdakwah dan merevitalisasi bentuk organisasi yang berbasis Islam agar lebih menyesuaikan dengan permasalahan yang lebih luas dengan jargon membuka cakrawala meniti harapan dan mencapai tujuan.
“Seiring berjalannya waktu Pembela Pers mencakup aspek yang lebih luas lagi yang selalu mengikuti berbagai kegiatan kampus sebagaimana lembaga intern kampus yang selalu di libatkan juga pembela pers bergabung dengan FKPMB atau Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Bandung yang dapat memperluas relasi dan berbagi ilmu dari berbagai penggerak pers di Bandung,” jelasnya.
Adapun kegiatan rutin yang biasa di laksanakan yaitu kajian mingguan, pamvlet mingguan, tabloid triwulan, dan grand event setiap tahunnya.
“Mengenai hal yang menjadi fokus kami pada tahun 2019 adalah regenerasi anggota yang berkualitas dan dapat berkarya lebih baik lagi dari tahun tahun sebelumnya,” ucapnya.
Pada tahun 2018 ini, lanjut Handi Pembela Pers diajak bekerja sama oleh 2 event sekaligus yaitu pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu dalam event “Ngopi Saraosna” dimana Pembela Pers melakukan tour di 5 kampus untuk memberikan edukasi tentang kopi dan kesejahteraan petaninya. Disamping itu juga dengan membagi 300 cup kopi gratis di tiap kampus dalam sosialisasi KPU jabar yang bertempat di gedung sate dimana adanya pertunjukan wayang yang digelar untuk memberikam edukasi pemilu dan kritik pemerintah.
“Kedepannya saya berharap bahwa pers generasi selanjutnya dapat berkarya lebih baik lagi dan semakin bermanfaat sebagai media informasi. Bangkit dan mampu memberikan peringatan,” pungkasnya malam itu. (Tan)