BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menjadi dosen, bagi Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNPAS, Dr. Hj. Dini Riani SE. MM bukan hanya sebuah profesi, melainkan juga ruang untuk memberikan dedikasi dan kontribusi bagi kemajuan bangsa ini kedepan.
“Pada awalnya saya tidak berniat menjadi seorang dosen, melainkan pegawai bank dan pramugari. Namun, karena saya dilahirkan dari keluarga yang berlatarbelakang pendidikan, dimana melihat ayah saya mengajar, lambat laun saya tertarik untuk menjadi pengajar juga,” jelas perempun kelahiran Bandung, 20 Agustus 1977.
Lulusan S1 Fakultas ekonomi UNPAS tahun 1999, magister Managemen Fakultas ekonomi UNPAS tahun 2008 dan S3 Ilmu Managemen UNPAS tahun 2018 ini pun mulai menjadi asisten dosen pada prodi Pendidikan Ekonomi tahun 2008, menjadi dosen tetap sejak tahun 2013 kemudian menjadi kepala lab, sekertaris prodi, dan pada tahun 2019 menjadi Wakil Dekan II bidang SDM dan sarana dan prasarana FKIP UNPAS.
Selain menjadi dosen di mata kuliah manajemen SDM, kewirausahaan, pengantar ilmu managemen, Dini juga menjabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas di SMK Pasundan 3 Cimahi dan menjadi Jendral Manager BMT Citra Pasundan Utama.
“Menjadi dosen bukan hanya kesenangan saat mengajar, tapi juga kesenangan saat bertemu dengan banyak orang, karakter yang berbeda beda. Bagaimana saya tidak hanya berperan sebagai dosen, tapi juga menjadi teman yang baik bagi mereka untuk berbagi cerita,” jelasnya.
Kebangaan menjadi dosen, lanjut Dini juga adalah dapat berbagi ilmu setiap saat, bermanfaat bagi orang lain dan pendidik adalah gerbang untuk mencerdaskan bangsa.
“Nilai-nilai yang saya tekankan kepada mahasiswa adalah kedisiplinan. Sebab, orang yang menghargai waktu akan menghargai dirinya sendiri dan orang lain. Disiplin dalam berpakaian juga mencerminkan kepribadian dirinya sendiri,” terangnya.
Disamping itu, nilai kejujuran pun tak luput menjadi hal yang diutamakan, yang diterapkan bukan hanya saat belajar, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Dalam mengajar saya juga menerapkan metode kreatif agar mahasiswa tumbuh menjadi kreatif. Dimana mahasiswa tidak hanya mendengarkan ceramah dari dosen, tapi mahasiswa dituntut menjadi student centre, dengan membuat diskusi, mengeksplore dirinya, mencari tau berbagai hal dan berinovasi. Mahasiswa juga di akhir perkulihan bisa membuat usaha, bisnis sendiri yang dipamerkan saat satunya saat bazaar himpunan,” tandasnya.
Pemilik motto “Lakukan yang terbaik dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi semua orang” ini juga mengulas bahwa kreatifitas pun dapat dikembangkan dengan membuka usaha dan membuka mental kesuksesan seperti jujur, disiplin, bekeja keras, positif thinking, pantang menyerah, dan rajin bersedekah.
Ibu dari tiga orang anak ini mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Bukan hanya formal tapi juga informal, yang keduanya dapat berkolaborasi untuk membangun kualitas diri.
“Pendidikan yang baik akan membawa perubahan positif bagi bangsa ini. Bukan hanya melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, tapi juga mental mereka yang bebas korupsi, mencintai pancasila, dan mengembangkan usaha,” jelasnya.
Terakhir, sulung dari dua bersaudara ini juga berharap bahwa kedepannya bisa menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi orang lain dan sebagai Wakil Dekan II, Dini pun ingin memberikan kesejahtraan untuk dosen dan karyawan, semakin nyaman dalam bekerja dan berperan bagi kemajuan UNPAS kedepan. (Tan)