BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendatangi Balai Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BPRDSN) Wyata Guna Bandung, Rabu (15/1/2020).
Ia bertemu dengan para pengurus balai dan mendengar permasalahan secara rinci. Setelah itu, ia menemui para tunanetra yang melakukan aksi tinggal di trotoar di depan Wyata Guna sejak Selasa (14/1/2020).
Ia mendengarkan secara langsung keinginan 30-an siswa yang mengaku diusir dari asrama tempat tinggalnya selama ini. Solusi pun ditawarkan.
Uu memberi tawaran agar mereka tetap meninggalkan asrama Wyata Guna. Mereka akan ditempatkan di asrama yang ada di Dinas Sosial Jawa Barat, di kawasan Cibeureum, Kota Cimahi.
Selain tempat tinggal, ia akan menyiapkan berbagai fasilitas lainnya. Bahkan, ia akan mencarikan solusi agar mereka juga bisa memiliki pekerjaan.
“Kami akan fasilitasi mereka ditambah fasilitas lain. Makanya saya datangi mereka (untuk menawarkan solusi ini),” kata Uu.
Ia mengatakan bukan tak peduli terhadap para siswa tersebut. Sebab, ada aturan yang harus ditaati. Sehingga, mau tak mau mereka harus meninggalkan Wyata Guna setelah berubah status dari Panti Sosial Bina Netra (PSBN) menjadi BPRDSN.
Dengan begitu, calon siswa lainnya bisa tinggal di asrama. Sehingga, ada azas keadilan dan asrama tak hanya dihuni orang yang itu-itu saja selama bertahun-tahun.
“Kami berharap masyarakat (siswa yang terusir) harus paham. Bukan kami tidak peduli. Justru kami peduli (sehingga menawarkan solusi),” jelas Uu.
Tapi, hingga siang hari, para siswa ini masih tetap bertahan. Mereka mengaku perlu berembuk lebih dulu untuk menerima atau menolak solusi yang ditawarkan Uu. (ors)