CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Rabu, 5 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Kurangi Panik, Kesehatan Mental Ternyata Cegah Covid-19

admin
9 April 2020

ilustrasi

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menjaga kesehatan mental ditengah pandemi covid 19 terang Teddy Hidayat dr Sp KJ (K) dari Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi hal yang sangat penting.

Di mana Covid-19 yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau corona telah menyebar dari Wuhan ke seluruh benua sehingga membuat semua orang mengalami kepanikan dan ketakutan yang luar biasa.

“Kepanikan dan ketakutan tersebut disebabkan karena ketidaksiapan menghadapi wabah, penyebarannya sangat cepat  melalui droplet infection yang sulit dicegah dan  dapat berakhir dengan kematian karena belum ada obat dan vaksin untuk pencegahannya,” terang Teddy lewat siaran persnya kepada pasjabar, Rabu(7/4/2020).

Di mana, lanjut Teddy hingga tanggal 6 April 2020 jumlah kasus Covid-19  di Indonesia 2.491 orang,  meninggal 209 orang sehingga   angka kematiannya 8,3% atau dua kali   lebih besar dari  angka kematian dunia 3,4 %.

Data dan Simulasi COVID-19 dipandang dari Pendekatan Model Matematika yang dilakukan oleh Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi jumlah yang akan terinfeksi Covid-19 hingga pertengahan April akan melampaui angka 8.000 orang (permodelan Kurva Richard).

Melalui berbagai pertimbangan  psikososial dan kultural, Covid-19 diperkirakan  mulai akan mereda pada bulan Juni 2020.

Baca juga:   BEM FKIP UNPAS Bergerak Secara Progresif Wujudkan Organisasi Ideal

“Adapun hubungan antara kesehatan mental dengan Covid-19 sangat erat dan saling mempengaruhi. Contoh seseorang dengan gangguan cemas mepunyai risiko yang lebih tinggi untuk tertular karena lebih sering menyentuh benda atau bagian tubuh seperti mulut, hidung atau mata yaitu tempat terjadi penularan,” terangnya.

Hal ini, lanjut Teddy akan semakin nyata bila disertai “psikosomatik”  seperti setelah mendengar atau membaca tentang Covid-19, tiba-tiba tenggorokan gatal dan nyeri, muka-hidung-mulut kesemutan dan merasa  sedikit meriang meski jika diukur suhu tubuh normal  Ini penyebabnya bukan tertular tetapi kecemasan yang biasanya dipicu oleh berita-berita yang kita dengar atau baca.

“Ketika krisis berlarut-larut dan isolasi tetap diberlakukan, banyak orang dihadapkan pada ketidakpastian, memicu kebosanan, kesepian, dan kemarahan. Semakin lama karantina, semakin buruk untuk kesehatan mental,” jelasnya.

Dari pengalam klinis yang serupa, sebagian besar petugas medis  mengeluhkan dampak psikologis. Dalam menghadapi  pandemi penyakit,  sering kali tenaga medis dianggap pahlawan dan martir. Hal ini  perlu berhati-hati jangan sampai mengurangi kewaspadaan keselamatan kerja. Tenaga medis  yang merawat pasien Covid-19 rentan terhadap tekanan mental – terutama jika mereka harus merawat rekan sesama tenaga medis.

“Covid-19 adalah bencana yang memberi dampak terhadap kondisi fisik dan mental masyarakat. Prevalensi  12 bulan beberapa gangguan mental pada  bencana. Untuk gangguan jiwa berat atau psikotik sebelum  bencana 2 – 3 % dan setelah bencana naik menjadi 3-4%. Untuk  gangguan jiwa ringan sampai sedang sebelum bencana 10 % naik menjadi 15 %.  Distres berat bukan gangguan jiwa 30– 50 % dan distres  ringan sampai  sedang  20 – 40 %  yang akan hilang dengan seiring waktu,” paparnya.

Baca juga:   Reza Mahasiswa STKIP Pasundan Terus Berkembang dan Bertanggung Jawab

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masalah mental emosional yang terbanyak akibat bencana  adalah distres mulai ringan sampai berat yang dengan intervensi psikososial atau pendampingan psikologik dasar  akan hilang seiring berjalannya waktu  Meski nantinya wabah Covid-19 ini  berakhir, namun bekas luka mental dari trauma yang dialami masih dapat bertahan lama. Studi menyatakan  bahkan sampai tiga bulan atau satu  tahun setelah pandemi,  dampak psikologis akan masih tetap ada.

“Memahami faktor – faktor yang mempengaruhi  imunitas terhadap Covid -19, sama pentingnya dengan atau lebih dari memahami virus itu sendiri. Psiko-neuro-imunologi merupakan konsep terintegrasi mengenai fungsi regulasi-imun untuk mempertahankan homeostasis,” ucapnya.

Untuk mempertahankan homeostasis, sistem imun berintegrasi dengan proses psiko-fisiologik otak, dan karena itu mempengaruhi dan dipengaruhi otak. Aplikasi medis psikoneuroimunologi akan meningkatkan efektifitas terapi diantara  penyakit. Stres,  cemas dan depresi akan menyebabkan  imunitas tubuh rendah dan hal ini dapat  meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Mencegah penularan dapat dilakukan dengan mempertahankan imunitas tubuh, salah satu caranya dengan mengatasi stres dan kecemasan melalui intervesi psikososial.

Baca juga:   Gubernur Jabar Pinta Pejabat Publik Penyintas COVID-19 Donorkan Plasma Darah

Adapun TPKJM Jawa Barat,  ITB dan LPPM. ITB, Pusdi Infeksi FK UNPAD, Lundbeck, RS Melinda-2, Klinik Utama Surya Medika bersama – sama  melakukan upaya Intervensi Psikososial pada pasien Covid-19 melalui Pendampingan virtual pasien oleh relawan, Art psychotherapy bagi pasien dan Intervensi Psikososial melalui aplikasi  .

“Saat ini Covid-19 belum ada obat dan vaksin untuk pencegahannya, maka untuk mencegahnya melalui perubahan perilaku seperti menjaga jarak sosial, mencuci tangan dan menggunakan masker,” tambahnya.

Mencegah penularan yang paling tepat untuk orang Indonesia saat ini lanjut Teddy adalah dengan penegakkan aturan secara  tegas. Penegakan aturan secara tegas efektif merubah perilaku untuk waktu yang singkat.

“Besar kemungkinan upaya ini akan berhasil  karena didukung oleh karakteristik positif orang Indonesia yaitu mempunyai hubungan kekeluargaan yang kuat untuk saling tolong menolong, patuh pada aturan,  tahan mengadapi penderitaan dan setiap daerah mempunyai kearifan  lokal. Kondisi ini perlu dimanfaatkan secara optimal dalam penanggulangan Covid-19,” pungkasnya. (Tan)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: COVID-19kesehatan mentalPANIK


Related Posts

STKIP Pasundan Seminar
HEADLINE

STKIP Pasundan Ajak Pelajar Cimahi Sadari Pentingnya Self Care, Bukan Sikap Egois

1 November 2025
hari kesehatan mental sedunia
HEADLINE

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025, Tema Darurat Kemanusiaan Global

10 Oktober 2025
Melihat Lebih Jernih
PASKESEHATAN

Revolusi Mindfulness “Melihat Lebih Jernih 5.0: Jeda Sejenak di Tengah Hidup yang Serba Cepat”

28 Agustus 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” karya LS Dwi Murni tampil di Bandung, angkat isu pernikahan anak dan penyalahgunaan kuasa lewat pesan moral dan budaya. (Eci/pasjabar)
HEADLINE

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” Angkat Isu Sosial di Rumentang Siang Bandung

4 November 2025

Bandung, www.pasjabar.com -- Isu sosial tentang penyalahgunaan kuasa dan pelanggaran etika dalam masyarakat diangkat lewat pertunjukan sandiwara...

Kiper AC Milan, Mike Maignan, merayakan golnya di akhir pertandingan Serie A Italia antara AC Milan dan AS Roma di Stadion San Siro, Milan, pada 2 November 2025. (Isabella BONOTTO / AFP)

Mike Maignan Bersinar, Tapi AC Milan Terancam Kehilangan Sang Kiper!

4 November 2025
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, harus mengakui keunggulan Mia Blichfeldt dari Denmark pada final Hylo Open 2025 di Saarbruecken, Jerman, 2 November 2025. (TANGKAPAN LAYAR BWF TV)

Mia Blichfeldt Taklukkan Putri KW, Juara Hylo Open 2025!

4 November 2025
Angin puting beliung terjang Ujung Berung, Bandung. Puluhan rumah rusak, pohon tumbang, dan warga panik. Petugas BPBD lakukan evakuasi dan pembersihan. (Uby/pasjabar)

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

4 November 2025
Persib vs Selangor

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

4 November 2025

Highlights

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

Luis Enrique Siap Tantang Dominasi Bayern di Parc des Princes

Arne Slot Waspadai Aksi Gila Vinicius Junior di Anfield!

Biaya Haji 2026 Turun Dua Juta Rupiah

Malam Ini Timnas Indonesia U-17 Hadapi Zambia di Piala Dunia U-17 2025 Qatar

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.