BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan menggelar acara seminar pembekalan materi untuk para dosen muda dan pimpinan prodi di lingkungan FKIP Unpas pada Rabu (8/7/2020), di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung.
Acara yang diikuti oleh 70 peserta dan terbagi ke dalam dua sesi ini pun dihadiri langsung oleh Dekan FKIP Unpas, Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd., dan dinarasumberi oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan sekaligus Direktur Pascasarjana Unpas Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si.
Dekan FKIP Unpas, Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memotivasi etos kerja dosen muda dan pimpinan prodi di tengah Pandemi COVID 19.
“Dosen-dosen muda kami memiliki energi yang besar, dan acara ini adalah untuk membuka semangat dan arah bagaimana energi tersebut dapat tercurahkan untuk perkembangan FKIP Unpas Dengan menghadirkan Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan sebagai pemateri, beliau adalah figur yang dapat diteladani, banyak pengalaman beliau yang harus diketahui oleh dosen-dosen muda. Tentunya semoga bisa menjadi internalisasi kecintaan terhadap FKIP Unpas, karena para dosen merupakan ujung tombak dalam edukasi di kampus,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Uus, FKIP pun selama ini telah memiliki SDM yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing seperti ahli dalam bidang IT, e learning, reviewer scopus dan lain-lain dan diharapkan kompetensinya dapat ditularkan secara merata.
“FKIP juga telah menjadi leading untuk sekolah pengabdian masyarakat lewat e learning, di mana kami memiliki enam program studi, salah satunya PGSD yang mudah-mudahan kedepannya dapat membuat bahan ajar yang diupload ke dalam sistem e learning. Dengan demikian mahasiswa bisa malakukan proses pembelajaran dengan lebih terencana, karena kami ingin bergerak mempersiapkan calon guru masa depan,” jelasnya.
Uus pun menambahkan bahwa dalam waktu dekat, FKIP berencana melakukan kolaborasi internal dan eksternal, agar dapat bekerjasama menjaga jati diri pendidikan Pasundan yang juga memiliki akhlak yang mulia.
Sementara itu ketua Umum PB Paguyuban Pasundan sekaligus Direktur Pascasarjana Unpas Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si. mengulas materi menjadi manusia pembelajar dengan tema Pendidikan di Indonesia Pasca COVID 19, di mana respon pendidikan pasundan dalam situasi pendemik yakni melakukan pembenahan kurikulum dan melakukan penguatan ahlak serta budaya lokal, penguatan dan pengembangan teknologi informasi sebagai respon terhadap realitas global.
“Kita juga harus melakukan evaluasi penjaminan mutu yang terus dikembangkan, pendidikan juga harus lebih peduli dan peka atau sensitif pada kondisi atau realitas sosial serta penguatan nilai-nilai pancasila sebagai penyaring atau filter serangan ideologi negatif yang saat ini berlangsung melalui media sosial,” urainya.
Prof Didi mengungkapkan bahwa sejak pandemi COVID 19 ini, ada tantangan baru bagi para dosen yakni telah menciptakan krisis yang parah namun pada dimensi yang lain mengingatkan perlunya pembenahan sistem pendidikan masa depan. Oleh karena itu para dosen pun perlu melakukan pendidikan prilaku yaitu akhlaq dan budaya yang hendaknya memandu dalam pengembangan Sains, penerapan keterampilan dan kepekaan sosial, Sebagai wujud pengembangan multiple kecerdasan IQ, EQ dan SQ.
“Para dosen pun dituntut untuk menghampiri AI-Qur’an, Apabila kita menghampiri AI-Qur’an dengan pendekatan pikiran, maka akan diperoleh berbagai pengetahuan yang luar biasa mulianya. Apabila kita menghampirinya dengan kata hati, akan tumbuh rasa cinta kepada Allah dan seluruh makhluknya. Apabila kita menghampirinya dengan segenap jiwa bathin, maka seoIah berdialog dengan maha pencipta. Oleh karena itu bacalah, dalami, maknai dan amalkan AI-Qur’an,” pungkasnya. (Tan)
kultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan menggelar acara seminar pembekalan materi untuk para dosen muda dan pimpinan prodi di lingkungan FKIP Unpas pada Rabu (8/7/2020), di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung.
Acara yang diikuti oleh 70 peserta dan terbagi ke dalam dua sesi ini pun dihadiri langsung oleh Dekan FKIP Unpas, Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd., dan dinarasumberi oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan sekaligus Direktur Pascasarjana Unpas Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si.
Dekan FKIP Unpas, Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memotivasi etos kerja dosen muda dan pimpinan prodi di tengah Pandemi COVID 19.
“Dosen-dosen muda kami memiliki energi yang besar, dan acara ini adalah untuk membuka semangat dan arah bagaimana energi tersebut dapat tercurahkan untuk perkembangan FKIP Unpas Dengan menghadirkan Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan sebagai pemateri, beliau adalah figur yang dapat diteladani, banyak pengalaman beliau yang harus diketahui oleh dosen-dosen muda. Tentunya semoga bisa menjadi internalisasi kecintaan terhadap FKIP Unpas, karena para dosen merupakan ujung tombak dalam edukasi di kampus,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Uus, FKIP pun selama ini telah memiliki SDM yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing seperti ahli dalam bidang IT, e learning, reviewer scopus dan lain-lain dan diharapkan kompetensinya dapat ditularkan secara merata.
“FKIP juga telah menjadi leading untuk sekolah pengabdian masyarakat lewat e learning, di mana kami memiliki enam program studi, salah satunya PGSD yang mudah-mudahan kedepannya dapat membuat bahan ajar yang diupload ke dalam sistem e learning. Dengan demikian mahasiswa bisa malakukan proses pembelajaran dengan lebih terencana, karena kami ingin bergerak mempersiapkan calon guru masa depan,” jelasnya.
Uus pun menambahkan bahwa dalam waktu dekat, FKIP berencana melakukan kolaborasi internal dan eksternal, agar dapat bekerjasama menjaga jati diri pendidikan Pasundan yang juga memiliki akhlak yang mulia.
Sementara itu ketua Umum PB Paguyuban Pasundan sekaligus Direktur Pascasarjana Unpas Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si. mengulas materi menjadi manusia pembelajar dengan tema Pendidikan di Indonesia Pasca COVID 19, di mana respon pendidikan pasundan dalam situasi pendemik yakni melakukan pembenahan kurikulum dan melakukan penguatan ahlak serta budaya lokal, penguatan dan pengembangan teknologi informasi sebagai respon terhadap realitas global.
“Kita juga harus melakukan evaluasi penjaminan mutu yang terus dikembangkan, pendidikan juga harus lebih peduli dan peka atau sensitif pada kondisi atau realitas sosial serta penguatan nilai-nilai pancasila sebagai penyaring atau filter serangan ideologi negatif yang saat ini berlangsung melalui media sosial,” urainya.
Prof Didi mengungkapkan bahwa sejak pandemi COVID 19 ini, ada tantangan baru bagi para dosen yakni telah menciptakan krisis yang parah namun pada dimensi yang lain mengingatkan perlunya pembenahan sistem pendidikan masa depan. Oleh karena itu para dosen pun perlu melakukan pendidikan prilaku yaitu akhlaq dan budaya yang hendaknya memandu dalam pengembangan Sains, penerapan keterampilan dan kepekaan sosial, Sebagai wujud pengembangan multiple kecerdasan IQ, EQ dan SQ.
“Para dosen pun dituntut untuk menghampiri AI-Qur’an, Apabila kita menghampiri AI-Qur’an dengan pendekatan pikiran, maka akan diperoleh berbagai pengetahuan yang luar biasa mulianya. Apabila kita menghampirinya dengan kata hati, akan tumbuh rasa cinta kepada Allah dan seluruh makhluknya. Apabila kita menghampirinya dengan segenap jiwa bathin, maka seoIah berdialog dengan maha pencipta. Oleh karena itu bacalah, dalami, maknai dan amalkan AI-Qur’an,” pungkasnya. (Tan)