CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Rabu, 5 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Mahasiswa Turun Lagi Ke Jalan Mosi Tidak Percaya Ramai di Media Sosial  

Yatti Chahyati
7 Oktober 2020
Mahasiswa Turun Lagi Ke Jalan Mosi Tidak Percaya Ramai di Media Sosial  

Aksi mahasiswa di Gedung DPRD Jabar, Rabu (7/10/2020). (ECI/PASJABAR)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mahasiswa di beberapa Universitas Negeri dan Swasta kembali turun kejalan menolak UU Omnibus Law. Sementara itu di media sosial banyak dari komunitas mahasiswa yang menuliskan #mositidakpercaya menjadi tagar terbanyak.

Mahasiswa dari ITB yang tergabung dalam Kabinet Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB) mengambil sikap dan menyampaikan penolakan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja tersebut yang telah dipubliksikan lewat instagram @km.itb

Sebagaimana yang disampikan oleh Ketua Kabinet KM ITB 2020/2021, Nada Zharfania Zuhaira kepada pasjabar, Selasa (6/10/2020) malam.

“Omnibus Law RUU Cipta Kerja menurut kami penuh keganjilan dan menimbulkan kontroversi di berbagai kalangan baik secara substansi maupun secara prosedur, banyak sekali permasalahan dari RUU Cipta Kerja ini yang patut dipertanyakan,” terangnya.

RUU Cipta Kerja, lanjut Nada dapat berpotensi mengancam berbagai dimensi kehidupan, mulai dari mundurnya kualitas demokrasi, meningkatnya risiko bencana ekologis di masa mendatang, hingga hak hidup orang banyak yang dipertaruhkan.

Baca juga:   Observatorium Bosscha Berusia Seabad, Ridwan Kamil: Harus Dijaga sebagai Cagar Budaya Sains

“Setelah kami mengkaji KM ITB menyatakan bahwa kami menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja, hal ini dikarenakan Pembahasan RUU Cipta Kerja yang tidak partisipatif dan tidak transparan, melanggar UU No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,” tandasnya.

Disamping itu terang Nada juga Klaster Ketenagakerjaan dari RUU Cipta Kerja yang tidak memberikan solusi yang berarti dan hanya menambah polemik permasalahan bangsa.

“Pasal-pasal problematik pada RUU Cipta Kerja terkait lingkungan, agraria, dan pendidikan yang dapat berisiko menimbulkan ketidakadilan dan malapetaka di masa depan. Serta semangat sentralisasi kekuasaan Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang melawan amanat reformasi dan otonomi daerah,” paparnya.

Baca juga:   Komisi X Sebut 90 Persen Usaha Wisata Kolaps

Dari berbagai faktor tersebut,  urai Nada maka KM ITB menuntut Pemerintah dan DPR untuk menghentikan pembahasan RUU Cipta Kerja.

“Kami berharap pemerintah dan DPR dapat mempertimbangkan kebijakan lain yang lebih berdampak jelas terhadap perekonomian Indonesia seperti memperkuat pemberantasan korupsi secara signifikan, mengingat korupsi merupakan faktor utama penghambat investasi di Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, meningkatkan investasi alat dan mesin serta memberlakukan insentif yang tepat sasaran kepada para pengusaha demi mengundang investasi berkualitas tinggi, mengembangkan sektor industri prioritas, dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Hal lainnya adalah membuat sistem manajemen regulasi (SMR) yang baik dalam mengendalikan pembuatan regulasi dan mengatasi permasalahan obesitas regulasi di Indonesia, terutama untuk mengontrol regulasi tumpang tindih yang sering kali dibuat oleh pemerintah eksekutif,” ucapnya.

Baca juga:   Lewat Kecanggihan Teknologi Digital, Beberapa Pekerjaan ASN di Jabar Bisa WFH

Hal yang tidak kalah penting, sambung Nada adalah membuat kebijakan yang berfokus pada pengembangan keahlian pekerja dan penggunaan teknologi dalam rangka meningkatkan produktivitas pekerja.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombespol Ulung Sampurna Jaya, mengatakan jika mahasiswa maupun buruh yang akan berdemo di Bandung dan sekitarnya, agar tetap menjaga protokol kesehatan di massa seperti ini.

“Jangan sampai ada klaster baru gara-gara kita tidak jaga protokol kesehatan, itu saja. Kami siap melayani masyarakat yang akan melaksanakan demo dan mengawal pendemo,” paparnya.

Sementara itu, ia berharap jika dalam menyampaikan aspirasinya bisa dilakukan dengan cara baik supaya didengar oleh semuanya.

“kita jaga Bandung supaya tetap kondusif dan tetap jaga protokol kesehatan, jangan sampai membuat klaster baru. (Tan/asp)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: mahasiswa aksimositidakpercayaTolak UU Omnibus Lawuniersitas negeri dan swasta


Related Posts

FOTO : AKSI TOLAK UU PERUSAK LINGKUNGAN DAN OMNIBUS LAW
HEADLINE

FOTO : AKSI TOLAK UU PERUSAK LINGKUNGAN DAN OMNIBUS LAW

27 Oktober 2020
Kerusakan Taman di Bandung Akibat Demo Capai Rp200Juta
HEADLINE

Kerusakan Taman di Bandung Akibat Demo Capai Rp200Juta

10 Oktober 2020
13 Pedemo yang Diamankan Polrestabes Reaktif Covid-19
HEADLINE

13 Pedemo yang Diamankan Polrestabes Reaktif Covid-19

8 Oktober 2020

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Angin Puting Beliung Cisurupan
HEADLINE

Puluhan Rumah di Cisurupan Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

5 November 2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Puluhan rumah di kawasan Cisurupan, Kota Bandung, Jawa Barat, rusak setelah diterjang angin puting...

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” karya LS Dwi Murni tampil di Bandung, angkat isu pernikahan anak dan penyalahgunaan kuasa lewat pesan moral dan budaya. (Eci/pasjabar)

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” Angkat Isu Sosial di Rumentang Siang Bandung

4 November 2025
Kiper AC Milan, Mike Maignan, merayakan golnya di akhir pertandingan Serie A Italia antara AC Milan dan AS Roma di Stadion San Siro, Milan, pada 2 November 2025. (Isabella BONOTTO / AFP)

Mike Maignan Bersinar, Tapi AC Milan Terancam Kehilangan Sang Kiper!

4 November 2025
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, harus mengakui keunggulan Mia Blichfeldt dari Denmark pada final Hylo Open 2025 di Saarbruecken, Jerman, 2 November 2025. (TANGKAPAN LAYAR BWF TV)

Mia Blichfeldt Taklukkan Putri KW, Juara Hylo Open 2025!

4 November 2025
Angin puting beliung terjang Ujung Berung, Bandung. Puluhan rumah rusak, pohon tumbang, dan warga panik. Petugas BPBD lakukan evakuasi dan pembersihan. (Uby/pasjabar)

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

4 November 2025

Highlights

Mia Blichfeldt Taklukkan Putri KW, Juara Hylo Open 2025!

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

Luis Enrique Siap Tantang Dominasi Bayern di Parc des Princes

Arne Slot Waspadai Aksi Gila Vinicius Junior di Anfield!

Biaya Haji 2026 Turun Dua Juta Rupiah

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.