BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Kurang tidur ternyata bisa menyebabkan masalah jerawat. Pasalnya, kurang tidur tidak hanya membuat kesehatan fisik menurun, tapi juga memengaruhi tampilan kulit wajah.
Dokter Sara Elise Wijono mengatakan, “Seseorang yang kurang tidur memang lebih rentan mengalami permasalah kulit. Permasalahan yang sering terjadi adalah mata panda atau lingkaran hitam bawah mata, mengganggu regenerasi kulit, dan menjadi stresor sehingga lebih rentan peradangan.”
Dilansir dari Klikdokter, Minggu (23/5/2021) Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai efek buruk dari kurang tidur pada kulit wajah:
1. Jerawat
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan jerawat. Bahkan, orang dengan kualitas tidur lebih buruk cenderung memiliki jerawat yang lebih parah.
Tak hanya itu, stres merupakan faktor penyebab timbulnya jerawat. Saat stres, tubuh akan memproduksi kortisol dan protein inflamasi yang memicu jerawat.
Kurang tidur juga dapat meningkatkan kadar kortisol secara signifikan. Peningkatan kortisol ini dapat berdampak buruk bagi sistem kekebalan tubuh Anda sehingga mengakibatkan masalah kulit seperti jerawat rentan terjadi.
2. Penuaan Kulit
Kurang tidur juga bisa memicu munculnya garis halus di wajah. Ketika kurang tidur, maka kulit tidak bisa menahan banyak air alias jadi kering.
Kondisi kulit yang kering menjadi tanda bahwa pelindung kulit jadi melemah. Nah, tidur merupakan salah satu cara untuk membantu tubuh memperbaiki sel-selnya sendiri, termasuk sel kulit.
Wanita yang tidur nyenyak memiliki skin barrier atau pelindung kulit yang lebih kuat dibandingkan dengan yang kurang tidur.
Dalam keadaan normal, tubuh Anda akan memproduksi kolagen dengan baik. Kolagen ini berfungsi mencegah wajah mengalami penuaan dini dengan mengurangi munculnya kerutan.
Hanya saja, ketika Anda kurang tidur, tubuh tidak bisa memproduksi kolagen dengan baik. Dampaknya, risiko penuaan dini pun dapat terjadi.
3. Mata Panda
Mata panda atau lingkaran hitam bawah mata dapat muncul ketika Anda gemar begadang atau kurang tidur.
Ketika tidak memiliki waktu tidur yang kurang, pembuluh darah di bawah mata akan meregang dan menghitam.
Tidak hanya menghitam, mata Anda juga terlihat lebih sembab atau bengkak. Sebab, kurang tidur dapat menyebabkan retensi cairan pada jaringan lunak di area mata.
4. Kulit Kusam
Tidak hanya bagian mata saja yang terlihat lebih gelap, tapi kulit wajah juga berubah menjadi kusam ketika Anda kurang tidur.
Ketika kurang tidur sistem kekebalan tubuh akan melemah. Tak dimungkiri, kulit jadi rentan mengalami peradangan.
Jika hal ini terjadi, maka produksi kolagen dan asam hialuronat juga ikut berkurang. Asam tersebut punya peran penting bagi tubuh, yakni dapat mempertahankan warna kulit yang cerah.
5. Wajah Tampak Lelah
Kombinasi antara kulit kusam dan mata panda bisa membuat wajah terlihat kelelahan.
Wajah yang terlihat lesu dapat membuat Anda jadi tidak percaya diri untuk bersosialisasi karena tampilan yang mungkin dianggap kurang menarik. Bila dibiarkan, maka kesehatan mental Anda bisa ikut terpengaruh.
6. Kulit Kering
Kurang tidur membuat tubuh tidak bisa mempertahankan kelembapannya. Hal ini akan memengaruhi tampilan dan tekstur kulit wajah.
Bahkan, hasil penggunaan krim malam akan akan terasa percuma jika Anda tidak mengimbanginya dengan waktu tidur yang cukup.
7. Memperburuk Kondisi Kulit
Memperburuk Kondisi Kulit Karena Kurang Tidur
Semua kondisi kulit yang telah disebutkan tadi bisa semakin parah jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memiliki waktu tidur yang cukup setiap malam.
Cara agar cepat tertidur adalah dengan menjauhkan paparan sinar gadget, menggunakan aroma terapi, mengatur suhu kamar, dan redupkan cahaya kamar.
Anda juga bisa dengarkan lagu-lagu instrumental guna membuat tubuh jadi semakin rileks.
National Sleep Foundation merekomendasikan orang dewasa tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Saat tidur, tubuh Anda melepaskan hormon pertumbuhan yang membantu memperbaiki sel dan jaringan serta memulihkan kondisi kulit Anda.
Tidur juga memastikan produksi sitokin, yaitu molekul yang membantu sistem kekebalan melawan infeksi, termasuk peradangan yang bisa memengaruhi kulit. (*)