MOJOKERTO, WWW.PASJABAR.COM– Desa Wisata Majapahit Bejijong yang berada Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terpilih menjadi 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dengan mengandalkan daya tarik berupa wisata budaya peninggalan dari Kerajaan Majapahit.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat melakukan visitasi 50 Besar Desa Wisata Terbaik Indonesia Bangkit ADWI 2021 di Desa Wisata Majapahit Bejijong, Rabu (16/9/2021) menjelaskan, kearifan lokal dan potensi budaya memiliki nilai yang baik untuk dikembangkan.
“Wisata budaya, kearifan lokal, dan toleransi beragama di sini sangat kuat. Masyarakat di sini 95 persen beragama Islam, namun ada vihara di tengah-tengahnya yang saling berdampingan, harmonis, dan saling support. Ini menjadi nilai luhur gotong royong bangsa kita yang harus tetap kita jaga,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf juga mendorong penguatan desa-desa wisata sebagai salah satu kekuatan pariwisata nasional sehingga dapat membuka lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Salah satunya melalui penguatan atraksi berbasis narasi (storynomic tourism) sehingga dapat menimbulkan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung,” kata Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima PASJABAR.
Di desa yang berlokasi di bekas jantung ibu kota Kerajaan Majapahit itu juga terdapat beberapa patung Budha yang tersebar di area Maha Vihara Majapahit, miniatur Candi Borobudur, dan pohon Maja berbuah lebat yang merupakan asal usul kerajaan Majapahit serta rumah para biksu yang menetap di sekitarnya.
Patung Buddha Tidur
Patung Buddha Tidur tersebut kini menjadi salah satu ikon wisata Mojokerto.
Patung Buddha Gautama ini memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter, serta tinggi 4,5 meter.
Patung ini menjadi patung Buddha terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di Asia setelah Thailand.
Ke depan, Desa Wisata Bejijong rencananya akan dilengkapi 200 homestay berbentuk bangunan Majapahit, dimana saat ini yang sudah siap ada 30 unit homestay.
Selain peningkatan sarana dan prasarana, Menparekaf Sandiaga Uno juga mendorong peningkatan keterampilan masyarakat khususnya produk ekonomi kreatif agar memiliki nilai jual yang tinggi.
“Kami mendorong Kampung Majapahit Bejijong agar meningkatkan produk-produk wisata yang sudah baik seperti edukasi sejarah, religi, dan kuliner yang ada di desa wisata ini. Serta penyiapan SDM sehingga saat wisatawan datang nanti, desa wisata ini sudah siap menerima wisatawan dari berbagai penjuru nusantara bahkan dunia,” kata Menparekraf.
Warga Antusias Sambut Menparekraf
Kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno ke Kampung Majapahit Bejijong disambut antusias masyarakat yang sejak siang hari hadir menunggu di area Maha Vihara Majapahit.
Terlebih saat Menparekraf menuju vihara dengan menggunakan delman, ia disambut warga desa yang berdiri di depan pagar rumah-rumah mereka.
Tak ayal sambutan itu pun dibalas Sandiaga dengan sesekali berhenti sebentar untuk menyapa warga desa namun tetap berada di delman.
“Saya apresiasi antusiasme warga yang hadir di sini. Kabupaten Mojokerto sudah tidak asing lagi buat saya, karena saya sering berkunjung ke sini. Yaitu ke wilayah Pacet yang sangat dingin. Antusiasme warga tadi merupakan simbol kebangkitan kita. Namun untuk terus bangkit harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” kata Menparekraf Sandiaga Uno. (*/tiwi)