“Pimpinan Tirta Marhamka Network tetap Prioritaskan Peta Program agribisnisnya di Jawabarat untuk mengambil peran 2030”
Nafara: Kita lihat apa yang tetap di butuhkan oleh manusia di masa depan
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Dunia Realitas Virtual kian menjadi sorotan masyarakat khususnya kalangan muda dalam persiapan berinvestasi.
Lain dengan Marhamka Network yang merupakan (kelompok bisnis) akan lebih menyoroti sektor pertanian dan perikanan sebagai agribisnis untuk mempersiapkan SDM 2030 melalui 6 Group Bisnis yang di miliki.
“Kita sudah membuat Peta Bisnis yang harus di tuntaskan di sektor ini (Perikanan) terhitung sejak 2020-2024 sebagai investasi di masa yang akan datang. Untuk sementara Marhamka memiliki 6 Grup Bisnis dan 2 Grup yang akan berperan di sektor ini pada 2030 yaitu DR-A Group & Teras Group, peta bisnis sudah berjalan sejak 2020 dengan convert selling concept,” kata Nafara kepada PASJABAR, Selasa (3/1/2022).
Menurut Nafara, Dunia Virtual yang akan datang manusia dapat merasakan sensasi dalam berinteraksi seperti di dunia nyata. Bedanya, semua pengalaman akan terjadi di dunia maya.
Metaverse yang menjadi contoh investasi di masa depan belum dapat menarik perhatian Tim Marhamka Network untuk menjadi program prioritasnya
“Sebenarnya sangat menarik untuk di kaji. Namun ketika orang-orang memilih berubah menjadi gurun, kita memilih untuk tetap menjadi air saja,” ujar Nafara.
“Bukan kita menolak adanya Alam semesta fiktif, melainkan masih banyak hal yang wajib di pahami. Itu inovasi yang sangat berkualitas, dan akan berkembang di dunia bahkan bisa memperlihatkan kelestarian budaya indonesia melalui program Metaverse tersebut” Tambah Asa, Wakil Pimpinan.
Menurutnya, di dunia Metaverse nanti segala kemungkinan bisa terjadi, bahkan pada hal-hal yang mungkin sulit dilakukan di dunia nyata. Namun Nafara belum melihat pemanfaatan sektor pertanian di dunia tersebut.
Dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang, Nafara memprediksi pengembangan dunia Metaverse atau pemanfaatan VR atau AR ini secara optimal di Indonesia dapat di lakukan di sektor pendidikan dan hiburan.
Meski begitu, menurut Nafara peran generasi Zillenial harus melihat ketepatan dalam menciptakan peluang bukan hanya mencari peluang.
“Kita belum sepenuhnya mengetahui arah dari Metaverse ini, tapi kalau saya lihat untuk di negara kita sepertinya dapat di lakukan untuk sektor pendidikan dan hiburan atau mungkin peningkatan edukasi masyarakat. Namun tidak lupa juga saya selalu mengingatkan kepada kawan-kawan untuk tetap menciptakan peluang khususnya peran kita di sektor pertanian, perikanan atau agribisnis dalam mempersiapkan SDM 10 tahun mendatang. Contohnya, kita lihat apa yang akan terjadi pada jepang beberapa tahun mendatang,” pungkas Nafara, mahasiswa FEB Universitas Pasundan ini. (*/tiwi)