SUMEDANG, WWW.PASJABAR.COM — Direktur Kampus ITB Jatinangor, Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., menjelaskan ITB kampus Jatinangor menerapkan konsep green campus yaitu dengan cakupan lahan hijau seluas 82 persen. Dengan visi menuju eco-campus, kampus Jatinangor telah mengimplementasikan berbagai pengelolaan dan pengolahan untuk menjaga ekologi sekitar.
Melansir laman itb, Contoh aktivitas tersebut adalah konservasi sumber daya air, di dua waduk yang membantu meringankan dampak banjir di daerah Sumedang. Pengelolaan sampah terpadu, yang mengubah sampah organik menjadi pupuk. Sistem pengelolaan sampah di sana juga terpasang incinerator untuk sampah medis, di mana sampah dari universitas lain dapat dikirimkan ke sana untuk pelayanan yang tepat.
Aktivitas perkuliahan dilakukan di ruang-ruang kuliah umum, GKU 1 dan GKU 2. Ada pula co-working space, fasilitas olahraga, amphiteatre, asrama mahasiswa, student service centre, ruang multimedia, dan ruang konseling supaya mahasiswa saling berinteraksi sekaligus dapat bantuan layanan kemahasiswaan
ITB Kampus Jatinangor merupakan salah satu multikampus ITB, dengan tujuan meningkatkan kapasitas perkuliahan dengan saling melengkapi antara ketiga kampus ITB secara komplementari maupun sinergis. Dari itu, tujuh asas multikampus dibuat yaitu keunggulan, relevansi, integrasi, sinergi, kesetaraan, efektivitas dan inklusi.
Agus menekankan pada asas kesetaraan, di mana fasilitas dan kegiatan di kampus Jatinangor sama dengan kampus lainnya. Sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir dengan adanya perbedaan, antara ketiga kampus. Selain itu, dia menerangkan bahwa asas inklusi penting bagi masyarakat sekitar, khususnya pada masyarakat Sumedang lewat kegiatan pengabdian. (ytn)