BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana menegaskan, sebagai orang yang taat azas pihaknya akan menerima meski kemungkinan tidak ada wakil wali kota yang mendampinginya.
“Saya kan orang yang taat azas. Jadi ya ikuti saja sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Yana kepada wartawan Selasa (22/3/2022).
Yana menegaskan, apapun pekerjaannya pasti memiliki beban. Hanya tinggal bagaiman setiap individu menyikapinya.
Menurut Yana, sebenarnya di undang-undang, wakil kepala daerah tidak mempunyai tugas khusus kecuali ya didisposisikan.
“Jadi sebenarnya, tidak ada itu yang namanya power sharing. Saya juga dulu begitu, kalau ada tugas dari pimpinan saya laksanakan, kalau tidak ada ya saya baca Koran dan baca Quran,” jelasnya.
Menurut Yana, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari beban kerjanya.
“Kan ada Pak Sekda (Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna,red) ada asisten, ada kepala OPD, ada camat dan lurah. Kota Bandung ini memili ASN yang kredibel dan pintar. Itu yang akan membantu saya bekerja,” jelasnya.
Seperti diketahui, Senin (21/3/2022) merupakan batas akhir penetapan Wali Kota Bandung devinitif. Jika melewati batas waktu tersebut, maka Kota Bandung dipastikan tidak akan punya Wakil Wali Kota yang menggantikan Yana Mulyana.
Menanggapi itu Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai yang mengusung pasangan Oded Yana di pilkada lalu, Iman Lestariyono mengatakan hari ini adalah injury time
dan dengan kondisi ini maka ada pihak yang dirugikan selain PKS yakni masyarakat.
“Terkait wakil wali kota berdasarkan tanggal pelantikan itu tanggal 30 tapi itu kita tidak tahu tanggal persisnya. Kadang-kadang kalau dihitung per hari kerja itu suka ada pergeseran waktu yang punya hitungan persis itu Mendagri, posisinya memang sudah injuri time, kalau sudah tanggal 20 berarti sudah lewat. Nah kalau tidak ada wakil wali kota paling dirugikan masyarakat, karena kita bukan kerajaan segala sesuatu ditentukan raja, di kita kan wali kota dan wakil wali kota paket awalnya kan begitu kepala daerah itu, baru dibantu staf-stafnya dan juga setiap kebijakan tidak sendiri eksekutif melibatkan juga legislatif,” ucap Iman.
“Secara politis, administratif, dan secara fungsi subtansi itu pasti sangat penting, bagi masyarakat jelas penting
bagi PKS juga, karena istilahnya kita tidak bisa power full menang, tanggungjawab yang dipegang oleh Mang Oded almarhum kemana larinya? janji kampanye itu melibatkan paket wali dan wakil kan,” jelasnya. (put)