# Doa Bersama Paguyuban Pasundan
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi,
M.Si. menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa yang dalam atas wafatnya putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
“Kami merasa prihatin, merasa sedih, jika kejadian tersebut terjadi kepada diri kita maka tentu akan sangat
menderita tetapi kang Emil menghadapinya dengan tenang dan tegar,” ujarnya di Aula Mandalasaba dr.
Djoenjoenan, Gedung PB Paguyuban Pasundan Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung, pada Sabtu (4/6/2022).
# Doa Bersama Paguyuban Pasundan
Paguyuban Pasundan bersama seluruh tokoh, organisasi dan lapisan masyarakat ucap Prof Didi mendokan yang terbaik bagi Emmeril dan keluarga Gubernur Jabar.
“Kami mendoakan untuk Emmeril dan untuk keluarga, karena ini merupakan pukulan berat bagi Gubernur Jabar,” ucapnya.
“Semoga kang Emil tegar, cita-citanya dikabulkan, putranya mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Emmeril Khan Mumtaz hilang terseret arus sungai Aaree di Bern Swiss, pada Kamis 26 Mei 2022
siang waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah. Hingga, Sabtu 4 Juni 2022, jasad Eril belum ditemukan.
Duka Semua
Duka akan kepergian almarhum putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril dirasakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi, M.Si.
Prof. Didi pun mengikuti pemakaman Eril di Islamic Center Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (13/6/2022).
Ia mengatakan bahwa Eril adalah sosok bisa jadi panutan bagi generasi muda saat ini.
“Eril dapat menjadi panutan, ia anak pejabat sukses, kuliahnya mandiri, berjiwa sosial tinggi termasuk di lingkungan tempat tinggalnya. Dia tunjukkan kepeduliannya dan itu jarang orang-orang seperti itu, sehingga layak jadi panutan,” ungkapnya dikutip dari Antara.
Menurut dia, selama ini keluarga Gubernur Ridwan Kamil memiliki hubungan khusus dengan Paguyuban Pasundan.
Ridwan Kamil sendiri, sambung Prof Didi merupakan Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan dan istrinya, Atalia Praratya Kamil merupakan alumni Universitas Pasundan (Unpas).
“Begini, konteks ananda Eril dengan Paguyuban Pasundan tidak terlepas dengan antara Pak Ridwan Kamil selaku Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan dan ibunya Eril itu alumni Unpas. Dan waktu menyelesaikan magister saya yang membimbing,” katanya.
Ia melihat, almarhum Eril merupakan sosok anak yang berhasil dididik dengan baik oleh kedua orang tuanya semasa hidup.
Bukti didikan terbaik yang diberikan kedua orang tuanya kepada almarhum Eril tersebut, bisa dilihat saat putra sulung Gubernur Ridwan Kamil tersebut berpulang ke Rahmatullah.
“Ini merupakan simbolisme atau gambaran bahwa ananda Eril ini adalah sosok yang sangat dicintai oleh masyarakat. Bahkan oleh jutaan orang seperti yang kita lihat kemarin-kemarin banyak warga yang datang menunggu kedatangan jenazah. Hingga banyak warga yang mendoakan terus menerus di mana-mana,” ucapnya.
“Ini artinya, Pak Ridwan Kamil dan Bu Atalia telah berhasil mendidik dengan kecintaannya kepada anaknya, hingga perilaku yang dilihat masyarakat bahwa ananda Eril adalah sosok yang shalih, santun terhadap orang tuanya dan sukses dalam hal bidang pendidikan atau akademisnya,” imbuhnya.
Prof Didi pun memberikan doa yang terbaik bagi Eril agar ditempatkan di sisi terbaik-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan keikhlasan. (*)