CIANJUR, WWW.PASJABAR.COM – Tujuh warga mengalami luka berat dan ringan akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur pada Selasa (24/1/2023) pukul 02.50 WIB. Warga tertimpa material rumah yang berjatuhan.
Kepala BPBD Cianjur Fatah Rizal mengatakan setelah dua bulan kejadian gempa magnitudo 5,6, warga yang sebagian besar sudah kembali ke rumah kembali panik dengan getaran gempa yang cukup kencang pada dini hari tadi.
“Kami langsung melakukan pendataan. Getaran gempa terasa sampai ke sejumlah kota/kabupaten terdekat. Ditakutkan gempa menyebabkan kerusakan dan korban jiwa, karena terasa sangat kencang di sejumlah wilayah di Cianjur,” katanya.
Dilansir dari ANTARA, tujuh orang warga di sejumlah kecamatan mengalami luka-luka, dua orang diantaranya mengalami luka berat dan menjalani perawatan medis di RSUD Sayang Cianjur dan Cimacan. Korban luka berat atas nama Ajid Sakib (7) warga Desa Ciputri dan Ujang (28) warga Desa Sarampad.
Sedangkan lima orang korban yang mengalami luka ringan dan sedang di bagian kepala karena tertimpa langit-langit rumah yang ambrol atau genting yang jatuh, sempat menjalani perawatan di sejumlah puskesmas dan menjelang siang sudah kembali ke rumah.
“Untuk rumah yang rusak masih dalam pendataan. Namun laporan sementara banyak rumah yang rusak sedang menjadi rusak berat di Kecamatan Cugenang dan Cianjur, tepatnya di Desa Nagrak,” ujarnya.
Sementara akibat gempa membuat warga yang baru pulang ke rumah selama beberapa hari terakhir, berhamburan keluar rumah. Mereka kembali memasang tenda darurat sebagai antisipasi gempa susulan yang dapat merusak rumah.
“Sudah hampir dua bulan setelah gempa magnitudo 5,6, kami merasakan gempa yang sangat kencang berdasarkan keterangan BMKG magnitudo 4,3. Kami memilih mendirikan tenda darurat di depan rumah. Karena takut gempa susulan kembali terjadi malam hari,” kata warga Desa Nagrak, Vicki (46). (ran)