BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Salah satu produsen keramik dengan citra rasa seni tinggi di Kota Bandung adalah Elina Keramik atau lebih dikenal dengan nama Studio 181. Tempat ini berlokasi di Jalan Taman Pramuka Kota Bandung.
Dilansir dari bandung.go.id, pendiri Elina Keramik yaitu Elina Farida. Hebatnya, keramik produknya pernah masuk nominasi Indonesia Good Design Selection (IGDS) pada tahun 2005 dan 2006.
Adhika sebagai Manager Elina Keramik sekaligus sebagai anak dari Elina bercerita, berdirinya Elina Keramik adalah karena Elina sebagai lulusan dari Seni Keramik Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, Elina juga ingin mengembangkan kriya keramik yang ada di Indonesia.
Berada di tengah Kota Bandung, Elina Keramik ini berdiri sejak 2001 dan bisa menjadi salah satu rekomendasi tempat mengembangkan hobi yang menarik untuk dicoba karena selain menjual berbagai produk keramik. Di tempat ini juga mengadakan kelas workshop.
“Kita membuka jasa workshop setiap hari Senin-Sabtu,” kata Adhika.
Adapun, biaya workshop di Elina berbeda-beda tergantung pilihan kelasnya. “Harga workshop disini bisa dari Rp250.000-Rp500.000,” imbuhnya.
Pihaknya juga pernah mengekspor produknya ke sejumlah negara. Di antaranya, Dubai dan Jepang. Elina Keramik juga menyediakan keperluan home decoration seperti hiasan nomor rumah atau hiasan dinding dan tableware seperti piring, mangkok dan gelas.
Dua Jenis Tanah Liat di Elina Keramik
Elina Keramik mempunyai 2 jenis tanah liat ada tanah stoneware yang berwarna abu-abu yang berasal dari Sukabumi dan ada tanah liat gerabah yang dikenal pada umumnya yang berasal dari Plered Purwakarta.
“Kebetulan kita produksi tanah liat yang stoneware karena kualitasnya lebih bagus dibanding tanah yang gerabah,” kata Adhika.
Tidak hanya pesanan biasa, Elina Keramik biasanya juga menerima pesanan custom yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumennya, seperti kebutuhan untuk cafe ataupun galeri.
“Harga produknya tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya, paling murah ada di kisaran Rp100.000 dan paling mahal ada di Rp500.000,” ungkap Adhika.
Proses pembuatannya bisa memakan waktu 1 hingga 2 Minggu, setelah produk dibentuk kemudian ada proses penjemuran. Kemudian proses pembakaran yang pertama akhirnya produk siap diwarnai untuk menuju pembakaran yang kedua.
“Cepat atau lambatnya keramik itu tergantung cuaca. Kalau kemarau bisa lebih cepat cuma karena sekarang lagi musim hujan jadi agak lama,” kata Adhika.
Elena Keramik juga menyediakan custom warna bagi setiap produk yang dipesan, jadi konsumen tidak akan merasa bingung karena nantinya akan dikasih lihat katalog warnanya.
Elina Keramik juga menyuguhkan ruang pamer dan cafe yang bisa dinikmati ketika berkunjung ke Elina Keramik. (*/ran)