BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik, Dyah Bayu Framesthi pada Rabu (7/6/2023).
Acara yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung ini diketuai oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU.
Adapun disertasi yang disidangkan pada promosi Doktor Ilmu Sosial ini berjudul Strategi Koordinasi Lintas Sektor Penanggulangan Bencana Banjir di Wilayah Bandung Timur pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.
Dyah mengatakan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang sering dilanda banjir. Hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah penduduk yang tidak merata, kesenjangan sosial dan ekonomi yang cukup bcsar, keragaman suku, agama, etnik dan budaya, ketidakpedulian dan tingginya tingkat penyimpangan dalam memanfaatkan sumber daya alam/kekayaan.
“Dari sejumlah wilayah di Jawa Barat, Wilayah Bandung Raya menjadi salah satu wilayah yang paling sering dilanda banjir,” katanya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penanggulangan bencana banjir di Wilayah Bandung Timur yang telah dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Barat, mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan belum efektifnya koordinasi lintas sektor penanggulangan bencana banjir di Wilayah Bandung Timur yang telah dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Barat dan memberikan strategi untuk koordinasi lintas sektor penanggulangan bencana banjir di Wilayah Bandung Timur pada BPBD Provinsi Jawa Barat agar menjadi efektif.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinasi lintas sektor penanggulangan bencana banjir pada BPBD Provinsi Jawa Barat masuk dalam kategori baik pada dimensi hierarki dengan rata-rata skor 4,08, dan sangat baik pada dimensi pasar dengan rata-rata skor 4,22 dan dimensi jaringan dengan ratarata skor 4,26.
“Ada 3 dimensi, yaitu dimensi hierarki, dimensi pasar dan dimensi jaringan,” terangnya.
Kemudian Dyah menambahkan hasil kajian menunjukkan bahwa faktor penyebab belum efektifnya koordinasi lintas sektor untuk pengendalian banjir meliputi koordinasi vertikal dan koordinasi fungsional. Sehingga dalam pelaksanaan strategi koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan banjir di wilayah Bandung Timur yang kemudian dianalisis dengan analisis SWOT dan didapatkan hasil berupa strategi diversifikasi.
IPK Dyah Bayu Framesthi sebelum sidang terbuka adalah 3.67 dan IPK sidang terbuka 3.77. Berdasarkan hasil sidang tersebut, Dyah Bayu Framesthi dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3.69 dengan yudisium sangat memuaskan.
Kesan Dyah Bayu Framesthi Selama Kuliah di Pascasarjana Universitas Pasundan
Setelah sidang terbuka, Dyah mengaku dalam proses pembelajaran hingga ia menyelesaikan studi di Pascasarjana Unpas sangat menyenangkan, cukup baik, dan memberikan kesan yang positif.
“Di sini didukung oleh sarana dan prasarana yang baik, didukung juga oleh dosen-dosen yang ahli dan kompeten dibidangnya. Kemudian saya diberikan arahan dan masukan yang sangat logis oleh pembimbing. Sehingga membantu saya dalam melakukan penelitian untuk lebih cepat dan efektif,” ujarnya.
Dyah berharap Pascasarjana Unpas dapat lebih maju, jaya dan sukses serta bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat memberikan kontribusi yang baik di dunia pendidikan dan dunia kerja. (ran)