BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik, Agus Jumaedi pada Selasa (27/6/2023).
Acara yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung ini diketuai oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU.
Adapun disertasi yang disidangkan pada promosi Doktor Ilmu Sosial ini berjudul Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Atlet Secara Terpadu pada Komite Olahraga Nasional Indonesia, Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda Olahraga Provinsi Jawa Barat.
Agus mengatakan masalah dalam penelitian ini, yaitu Collabortive governance dalam pengelolaan atlet secara terpadu pada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Dinas Pendidikan (DISDIK), dan Dinas Pemuda Olah Raga (DISPORA) Provinsi Jawa Barat tidak efektif.
“Maksud dan tujuan penelitian ini yaitu mengkaji lebih mendalam tentang Collaborative Governance, menemukan faktor-faktor yang menyebakan Collaborative Governance tidak efektif dan menemukan model Collaborative Governance yang efektif,” katanya.
Hasil Penelitian
Agus menjelaskan hasil penelitian yaitu bahwa collaborative governance dalam pengelolaan atlet secara terpadu pada KONI, DISDIK, DISPORA Provinsi Jawa Barat tidak efektif. Terdapat dimensi yang tidak efektif yaitu dimensi pemerintahan, dimensi otenomi organisasi, dimensi mutualisme. Kemudian terdapat dimensi yang efektif yaitu dimensi adminidtrasi dan dimensi norma.
Ia menambahkan terdapat faktor-faktor yang menyebabkan tidak efektifnya collaborative governance:
a) Adanya ego sektoral dari masing organisasi, kepemimpinan yang tidak responsif
b) Komunikasi organisasi, individu pimpinan tidak supel/tidak fleksibel dan kaku, serta diplomasi, lobbying pimpinan yang masih lemah
c) Pada masing-masing organisasi yang berkolaborasi memiliki kepentingan, ingin punya nama atau pujian, prestise dimata pemerintah daerah dan nasional dengan dalih perubahan dari “prestasi menjadi prestise”.
Menurutnya, model collaborative governance yang efektif dalam pengelolaan atlet secara terpadu yaitu model putaran roda ganda sistem interaksi collaborative governance.
“Sikap peneliti terhadap hasil penelitian ini memodifikasi teori dengan temuan hasil penelitian (Novelty) yaitu dengan model Putaran Roda Ganda sistem Interaksi collaborative governance, yaitu: Putaran Roda pertama meliputi Pemerintahan, Administrasi, Otonomi organisasi, Kebersamaan dan Norma,” jelasnya.
Agus menambahkan untuk putaran Roda ke dua meliputi, Perencanaan, Sumber Daya, Koordinasi, Komunikasi, Motivasi, Inovasi dan Evaluasi.
IPK Agus Jumaedi sebelum sidang terbuka adalah 3.59 dan IPK sidang terbuka 3.68. Berdasarkan hasil sidang tersebut, Agus Jumaedi dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3.60 dengan yudisium sangat memuaskan.
Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara STIN, Mayor Jenderal TNI Djoko Andoko, S.E., M.M beserta jajarannya hadir dalam sidang terbuka Agus Jumaedi.
Kesan Agus Jumaedi Selama Kuliah di Pascasarjana Universitas Pasundan
Menyelesaikan pendidikan S-3 di Pascasarjana Unpas untuk ketentuan baru minimal selama 3 tahun dan maksimal selama 7 tahun.
“Saya masih diberikan peluang untuk menyelesaikan S3 di sini, meski memang agak terlambat,” kata Agus.
Maka dari itu, ia menyarankan untuk yang baru masuk untuk menempuh pendidikan S-3 jangan terlalu terlena dengan sibuknya pekerjaan.
“Tapi saya yakin anak-anak muda sekarang yang melanjutkan S3 sudah bisa selesai dengan cepat,” katanya.
Agus berharap ke depannya Pascasarjana Unpas bisa lebih berkembang dan bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain yang bisa mengangkat keduanya untuk saling menguntungkan. (ran)